REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Tiga guru di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah meninggal dunia karena terpapar Covid-19 selama November 2020. Sekretaris III Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Temanggung Dwi Sukarmei di Temanggung, Selasa, mengatakan dari 51 orang meninggal akibat terpapar Covid, tiga di antaranya merupakan pendidik.
Ia menyampaikan guru yang meninggal tersebut bukan terpapar dari klaster sekolah dan mereka berbeda tempat mengajar. Satu di antaranya terpapar Covid-19 setelah ikut pemulasaraan jenazah yang ternyata terkonfirmasi positif.
Dwi menyebutkan akumulasi kasus Covid-19 di Kabupaten Temanggung sebanyak 1.089 kasus, 808 orang di antaranya sembuh, terkonfirmasi positif (aktif) saat ini 230 orang, dan 51 orang meninggal.
"Dari jumlah terkonfirmasi positif 230 orang tersebut, 71 orang dirawat di rumah sakit dan 159 orang melakukan isolasi mandiri karena tanpa gejala," kata Dwi yang juga Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung ini.
Di tempat terpisah, Bupati Temanggung M Al Khadziq menyampaikan penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 akhir-akhir ini meningkat drastis. Namun, Kabupaten Temanggung masih berada di zona oranye dan rumah sakit tetap mampu menampung pasien Covid. Ini karena kebanyakan yang terkonfirmasi positif ini tanpa gejala. Sehingga melaksanakan karantina mandiri di rumah masing-masing.
"Karena kita masih zona oranye, dunia pendidikan belum diizinkan dibuka sesuai Peraturan Menkes, sehingga yang kita lakukan adalah baru simulasi-simulasi pembelajaran tatap muka dengan adaptasi kebiasaan baru," katanya.
Ia menyampaikan simulasi pembelajaran tatap muka dilaksanakan di semua kecamatan dan semua tingkat pendidikan, baik PAUD/TK, SD maupun SMP.