REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Senator dari Partai Demokrat mendesak Facebook untuk mengambil tindakan terhadap fanatisme anti-Muslim yang menyebar di platformnya. Senator itu mengirim surat kepada CEO Facebook Mark Zuckerberg menyusul laporan yang baru-baru ini dirilis oleh kelompok advokasi Muslim.
Kelompok tersebut menyimpulkan Facebook membuka peluang terjadinya kebencian dan kekerasan anti-Muslim global. Senator Chris Coons, yang memimpin 14 rekan Demokrat menyerukan agar perusahaan lebih aktif melakukan tindakan untuk mengurangi penyebaran pelecehan anti-Muslim.
"Kami menyadari bahwa Facebook telah mengumumkan upaya untuk menangani perannya dalam distribusi konten anti-Muslim di beberapa area ini," tulis para senator sebagaimana dilansir di The Hill, Selasa (17/11).
"Namun demikian, tidak jelas apakah perusahaan memiliki posisi yang lebih baik untuk mencegah pelanggaran hak asasi manusia lebih lanjut dan kekerasan terhadap minoritas Muslim saat ini," tambah mereka.
Surat itu didukung berbagai organisasi advokasi dan kelompok hak-hak sipil, termasuk Muslim Advocates yang merilis laporan bulan lalu tentang "keterlibatan" Facebook seputar fanatisme anti-Muslim.
Direktur Eksekutif Muslim Advocates, Farhana Khera, menekankan bahwa Facebook terlibat dalam menyebarkan fanatisme anti-Muslim. "Staf anti-Muslim di Facebook mendukung rezim anti-Muslim sehingga memperkuat retorika anti-Muslim, dan mengaktifkan kekerasan anti-Muslim.
Facebook telah diperingatkan di setiap tingkatan oleh individu, LSM, lembaga internasional dan oleh para korban itu sendiri. Ini bukan kesalahan atau kelalaian sederhana, ini adalah keterlibatan," tambah Khera.
Laporan tersebut merekomendasikan Facebook segera menegakkan standar komunitasnya untuk mengatasi kebencian anti-Muslim dan melarang penggunaan halaman acara untuk tujuan pelecehan, pengorganisasian, dan kekerasan" yang menargetkan komunitas Muslim.