Rabu 18 Nov 2020 06:06 WIB

Modal Besar Skuat Oranye

Namun Belanda tak lagi memegang kendali terkait kemungkinan lolos ke semifinal.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
 Pelatih timnas sepak bola Belanda Frank de Boer.
Foto: EPA-EFE/Koen van Weel
Pelatih timnas sepak bola Belanda Frank de Boer.

REPUBLIKA.CO.ID, CHORZOW -- Sejak menelan kekalahan dari Italia, 0-1, dan kegagalan memetik poin penuh di dua laga berikutnya, Belanda tak lagi memegang kendali terkait kemungkinan lolos ke babak semifinal UEFA Nations League musim ini. Kondisi ini terus berlanjut saat babak penyisihan Grup A1 UEFA Nations League tengah memasuki putaran terakhir.

Meski sempat memuncaki klasemen sementara Grup A1 berkat kemenangan 3-1 atas Bosnia-Herzegovina pada laga kelima, akhir pekan lalu, tapi Belanda harus rela menyerahkan posisi teratas klasemen sementara Grup A1 kepada Italia. Pasalnya, Gli Azzurri sukses membekuk Polandia, 2-0, di laga lainnya. Belanda pun harus puas berada di peringkat kedua dengan raihan delapan poin dari lima laga dan tertinggal satu poin dari La Nazionale.

Alhasil, kemenangan di partai keenam penyisihan Grup A1 saat menghadapi Polandia, Kamis (19/11) dini hari WIB, tidak akan cukup membawa Belanda langsung lolos ke empat besar. Belanda masih harus menunggu hasil di laga lainnya saat Italia menghadapi Bosnia-Herzegovina.

Runner-up UEFA Nations League musim lalu itu baru bisa lolos apabila berhasil meraih kemenangan dan Italia hanya bisa memetik satu poin di laga lainnya. Namun, terlepas dari situasi yang tidak menguntungkan buat skuat Oranje di papan klasemen, tim besutan Frank de Boer memiliki modal besar untuk membungkam Polandia dalam lawatan ke Stadion Silesian, Chorzow.

Kemenangan atas Bosnia-Herzegovina merupakan kemenangan perdana Belanda dalam lima laga terakhir di semua ajang. Kemenangan ini sekaligus menjadi kemenangan perdana Frank de Boer, sejak dipercaya menggantikan Ronald Koeman, di kursi pelatih timnas Belanda. Selain meningkatkan kepercayaan diri, kemenangan atas Bosnia juga menandai peningkatan performa tim Oranje.

''Kami sudah menunjukkan tempo dan ritme permainan yang tepat. Kami selalu berupaya mengambil inisiatif serangan sejak awal laga dan ini sudah kami lakukan di laga terakhir. Para pemain pun telah melakukan tugasnya dengan baik,'' ujar De Boer seperti dilansir laman resmi UEFA, Selasa (17/11).

Tak hanya soal kepercayaan diri, Belanda juga memiliki modal lain dalam laga kontra Polandia. Tim Oranje tercatat begitu superior saat menghadapi tim Bialo-czerwoni. Dalam sembilan pertemuan terakhir di semua ajang, Belanda tidak pernah kalah dari Polandia, dengan rekor lima kemenangan dan empat hasil imbang.

Di sisi lain, Polandia justru tengah mengalami penurunan performa. Menghadapi Italia yang tidak diisi sejumlah penggawa andalan, Polandia justru menyerah 0-2. Padahal, di tiga laga sebelumnya, Polandia tidak pernah kalah, termasuk saat mencukur Bosnia.

Pelatih Polandia, Jerzy Brzeczek, meminta anak-anak asuhnya terus berjuang karena timnya masih punya peluang untuk lolos ke babak semifinal. Namun, dibanding Belanda, peluang Polandia begitu tipis. Selain harus mengalahkan tim Oranje, Robert Lewandowksi dkk mesti berharap Italia kalah dari Bosnia. Di papan klasemen sementara Grup A1, Polandia duduk di peringkat ketiga dan hanya terpaut dua poin dari Gli Azzurri.

Sementara di laga lainnya, Italia tentu tidak mau melepas peluang untuk bisa lolos ke empat besar. Apalagi di laga pamungkas, Gli Azzurri akan menghadapi Bosnia yang telah dipastikan terdegradasi ke Grup B. Italia pun tengah berada dalam momentum terbaik usai kemenangan atas Polandia padahal Gli Azzurri tidak diperkuat sejumlah pemain andalan.

''Kami beruntung memiliki pemain-pemain muda yang siap tampil di level tertinggi,'' ujar asisten pelatih timnas Italia, Alberico Evani, seperti dilansir Football Italia, Selasa (17/11).

Sayangnya, di laga kontra Bosnia, pelatih Italia Roberto Mancini masih belum bisa mendampingi anak-anak asuhnya. Mancini masih positif Covid-19 dan diharuskan menjalani isolasi mandiri. Namun, dengan identitas dan gaya permainan baru, Gli Azzurri tetap difavoritkan bisa meraih kemenangan atas Bosnia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement