REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH—Arab Saudi menyayangkan keputusan Israel untuk membangun ratusan rumah pemukiman di Yerusalem Timur. Pada Ahad (15/11) lalu, Israel telah menerima tawaran kontraktor untuk pembangunan 1.257 unit di Givat Hamatos sebagai bagian dari skema permukiman yang akan direalisasikan pada Februari mendatang.
Menyusul keputusan tersebut, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan, rencana Israel bertentangan dengan resolusi internasional dan berpotensi merusak upaya perdamaian di kawasan tersebut.
Kementerian juga mengutuk dan dengan tegas menolak langkah tersebut. Keputusan Israel juga memantik kecaman dari pemerintah Palestina, Uni Eropa dan negara-negara Arab lainnya.