“Sebagai warga muslim Indonesia,  kita patut merasa bangga dan bersyukur adanya ormas ormas Islam sejak sebelum kemerdekaan yang telah berkiprah nyata membangun peradaban umat dam bangsa. Salah satunya adalah Muhammadiyah yang berdiri sejak 1912, sebelas tahun lebih tua dari PERSIS dan empat belas tahun lebih dulu dari NU,” ujarnya saat dihubungi Republika, Rabu (18/11). 

“Kita tentu sangat patut mengapresiasi  Muhammadiyah dalam kepeloporannya membangun peradaban umat melalui dakwah, pendidikan, kesehatan, dan penguatan ekonomi umat,” ujarnya menambahkan. 

Menurutnya, peradaban umat adalah akidah yang selalu diamalkan Muhammadiyah selama berkiprah di tanah air. Fondasi utamanya adalah ilmu dan adab yang disokong oleh kemakmuran ekonomi, ujarnya. 

“Muhammadiyah dalam usianya yang sudah melewati satu abad delapan tahun telah berkiprah nyata untuk bangunan peradaban umat melalui itu semua,” ujarnya. 

Ustadz Jeje berharap kedepannya, peran dan kiprah Muhammadiyah akan semakin mengawal peradaban umat dan bangsa demi mewujudkan bangsa yang jaya. 

“Semoga peran dan kiprah Muhammadiyah terus eksis dan semakin nyata menuntun, mengarahkan dan mengawal peradaban umat dan bangsa menuju terwujudnya Indonesia menjadi bangsa yang jaya Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur,” kata dia. 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan memperingati milad ke-108 pada Rabu (18/11) besok. Peringatan milad kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena akan digelar secara virtual. Pada perhelatan ulang tahun ke-108 ini, PP Muhammadiyah mengusung tema 'Meneguhkan Gerakan Keagamaan Hadapi Pandemi dan Masalah Negeri'.