Rabu 18 Nov 2020 11:21 WIB

Ini Yang Lebih Dulu Musnah Saat Terjadi Kiamat

Hari kiamat merupakan akhir kehidupan dunia.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Hari Kiamat (Ilustrasi)
Hari Kiamat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu pilar dalam Islam adalah keyakinan adanya kiamat. Dalam Al Quran maupun hadits sering disebut juga hari akhir. Ini mengisyaratkan bahwa kiamat terkait erat dengan saat-saat terakhir alam semesta dan kehidupan makhluk. 

Kiamat adalah sebuah fenomena logis dari keberadaan semua yang ada di jagat raya. Dalam ilmu tauhid ada argumentasi logis bahwa segala sesuatu yang baru atau memiliki permulaan pasti mengalami kerusakan, kehancuran, atau mati. Sementara alam semesta dan segala isinya pun adalah sesuatu yang baru maka pasti akan mengalami kerusakan dan kehancuran. 

Baca Juga

Secara etimologi kiamat berasal dari kata qama, yaqumu, qiyaman yang berarti berdiri, berhenti, atau berada di tengah. Kiamat atau al qiyamah diartikan sebagai kebangkitan dari kematian. Yaitu dihidupkannya manusia pasca kematian. Hari kiamat (yaumul qiyamah) berarti hari atau saat terjadinya kebangkitan manusia dari kubur. 

Dalam buku Kiamat dalam Perspektif Al Quran dan Sains yang disusun Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI dengan LIPI dijelaskan bahwa kiamat merupakan kebangkitan manusia dari kematian atau dari kuburnya. Pada saat itu semua manusia dibangkitkan dari kubur. Selanjutnya diadili dan diminta pertanggungjawaban atas semua perbuatan di dunia. Yang banyak kebaikannya akan mendapat ganjaran kenikmatan, sedang yang banyak keburukannya akan mendapatkan hukuman. Ini sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran. 

فَأَمَّا مَن ثَقُلَتْ مَوَٰزِينُهُۥ .فَهُوَ فِى عِيشَةٍ رَّاضِيَةٍ. وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَٰزِينُهُۥ. فَأُمُّهُۥ هَاوِيَةٌ

Artinya : Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya. maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya. maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.(Al Quran surat Al Qariah ayat 6-9). 

Kiamat juga berarti adalah keadaan akhir zaman. Kiamat merupakan akhir dari alam semesta dan kehidupan semua makhluk. Saat kiamat tiba, seluruh jagat raya beserta isinya seperti planet, bintang, langit, bumi, manusia dan semua yang ada akan hancur binasa. Kehidupan makhluk pun tidak ada lagi. Ini merupakan bencana besar bagi alam raya dan yang ada di dalamnya. Seluruh kehidupan yang ada menjadi musnah karena hancurnya dunia dan isinya.

إِذَا ٱلسَّمَآءُ ٱنفَطَرَتْ  . وَإِذَا ٱلْكَوَاكِبُ ٱنتَثَرَتْ .وَإِذَا ٱلْبِحَارُ فُجِّرَتْ.وَإِذَا ٱلْقُبُورُ بُعْثِرَتْ

Artinya: Apabila langit terbelah. Dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan. Dan apabila lautan menjadikan meluap. Dan apabila kuburan-kuburan dibongkar. (Al Quran surat Al Infitar ayat 1-4). 

Dari pengertian tersebut dapat disusun penjelasan kronologis bahwa kiamat merupakan akhir kehidupan dunia. Saat itu, semua yang ada di alam raya mengalami mati, hancur, rusak, dan binasa. Segala isi jagat raya musnah hingga tidak ada kehidupan lagi. Manusia yang merupakan makhluk utama di bumi juga mati dan musnah. Setelah itu manusia akan dibangkitkan dari kematian. Mereka dihidupkan kembali untuk mempertanggungjawabkan semua amal perbuatannya ketika di dunia.

Sayid Sabiq dalam al aqaid al silamiyyah  menjelaskan hari kiamat adalah suatu keadaan yang didahului dengan musnahnya alam semesta. Saat itu seluruh makhluk yang masih hidup akan mati. Bumi pun akan berganti, bukannya bumi dan langit yang ada sekarang. 

Dapat disimpulkan bahwa, hari kiamat merupakan akhir kehidupan dunia. Kiamat diawali tiupan sangkakala sebagai tanda permulaan hancurnya alam semesta. Kiamat merupakan kehancuran jagat raya yang diawali dengan berguncangnya bumi, hancurnya semua benda angkasa, dan kematian seluruh makhluk hidup yang masih ada, sehingga semua yang ada di dunia musnah. Setelah semuanya hancur dan musnah, bumi, langit, dan lainnya akan berganti dengan yang baru. Kiamat merupakan awal kehidupan akhirat yang menggantikan kehidupan dunia. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement