Rabu 18 Nov 2020 12:24 WIB

Terawan: Vaksinasi Covid-19 di RI Mendapat Sorotan Dunia

WHO juga datang karena menganggap Indonesia pertama melakukan simulasi vaksinasi.

Rep: Antara/Dessy Suciati Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.
Foto: ANTARA/PUSPA PERWITASARI
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Kesehatan (Menkes) Letjen (Purn) Terawan Agus Putranto menyatakan, simulasi vaksin Covid-19 yang dilakukan pemerintah Indonesia menjadi sorotan dunia. "Anda bisa lihat itu teman dari WHO juga datang karena menganggap kita ini pertama melakukan simulasi vaksinasi, di dunia dianggap yang pertama," kata Terawan di Puskesmas Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11).

Terawan menyampaikan hal tersebut seusai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memantau pelaksanaan simulasi vaksin Covid-19 di Puskesmas Tanah Sareal yang diketahui memiliki capaian imunisasi rutin di atas 90 persen. Simulasi digelar untuk mempersiapkan standar operasional prosedur dan tata cara pelaksanaan vaksinasi.

Sehingga apabila program tersebut dijalankan, sambung dia, puskesmas segera siap memberikan pelayanan kepada masyarakat. "Kami selalu berkoordinasi dengan wakil rakyat dari Komisi IX namun juga kulo nuwun dengan kepala daerah, dengan Pak Wali Kota dan dari WHO juga ikut memantau supaya orisinalitas kita dalam melakukan simulasi itu sesuai fakta, apa yang mau kita lakukan," ucap Terawan.

Terawan juga menyampaikan, Kementerian Kesehatan terus melakukan pelatihan agar semakin banyak tenaga vaksinator untuk melakukan vaksinasi. "Itu menjadi sorotan dunia karena apa yang akan kita lakukan, kita siapkan diri dan terus menerus berlatih sehingga kalau vaksin itu sudah ada, ya kita tinggal melaksanakan. Supaya tidak kagok, istilah dalam bahasa Jawa tidak kagok, tidak gagap," jelas Terawan.

Meski begitu, Terawan mengaku belum menentukan merek vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat. Terawan pun tidak menjelaskan bagaimana kemajuan uji klinis yang dilakukan oleh Fakultas Kesehatan Universitas Padjadjaran.

"Kan terus ada dinamikanya dan apa yang dikatakan Bapak Presiden tadi kita akan membeli yang ada dalam list WHO dan kita konsultasikan dengan WHO terus apa yang paling rasional untuk dibeli," kata mantan Kepala RSPAD Gatot Soebroto itu.

Terawan menambahkan, pemerintah terus melakukan konsultasi dengan WHO terkait vaksin Covid-19 yang bermanfaat untuk diberikan kepada masyarakat. Pemerintah, kata dia, hanya akan memesan vaksin Covid yang sudah terdaftar di WHO.

“Apa yang dikatakan Bapak Presiden tadi kita akan membeli yang ada dalam list WHO. Dan kita konsultasikan dengan WHO terus apa yang paling rasional untuk dibeli. Kalau berita kan terus saja dinamikanya luar biasa. Tetapi berkomunikasi dengan badan dunia itu yang terpenting,” ujar Terawan.

Terawan pun enggan menyebut merk vaksin mana saja yang akan dipesan oleh pemerintah. Kendati demikian, ia memastikan hingga saat ini belum ada vaksin Covid-19 yang tiba di Indonesia. “Ya belum datang. Ya nanti kalau datang pertama pasti akan diumumkan. Ini belum ada yang datang. Saya cerita apa,” kata dia.

Terkait vaksin buatan dalam negeri yakni vaksin Merah Putih, Terawan juga enggan berkomentar. Ia menyerahkan vaksin ini kepada Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement