Rabu 18 Nov 2020 14:33 WIB

Harapan Dubes-Dubes Negara Muslim pada Muhammadiyah

Muhammadiyah menjadi harapan bagi dubes-dubes negara Muslim.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Hafil
Harapan Dubes-Dubes Negara Muslim dari Muhammadiyah. Foto: Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun
Foto: Republika/Prayogi
Harapan Dubes-Dubes Negara Muslim dari Muhammadiyah. Foto: Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Muhammadiyah memasuki usia 108 tahun. Sejak didirikan 18 November 1912, Muhammadiyah terus membuktikan pengabdiannya kepada Indonesia lewat aksi-aksi nyata membangun peradaban Indonesia yang berkemajuan.

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Essam bin Abed Al Thaqaf, memberikan ucapan selamat kepada Muhammadiyah yang kini berusia 108 tahun. Ia berharap, Muhammadiyah terus menyampaikan taufik dan kebenaran Allah SWT.

Baca Juga

"Semoga Muhammadiyah mampu menjadi kebaikan yang bermanfaat bagi Indonesia dan umat Islam," kata Essam.

Duta Besar Turki untuk Indonesia, Mahmut Erol Kilic, turut mengucapkan selamat atas milad Muhammadiyah ke-108. Ia berharap, Allah SWT terus memberikan usia yang panjang kepada Muhammadiyah untuk melanjutkan pengabdian bagi bangsa dan agama.

"Dalam membangun kemakmuran, kesehatan dan pengembangan budaya Indonesia," ujar Mahmut.

Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun, atas nama bangsa Palestina dan pemimpinnya menyampaikan pula ucapan selamat atas milad ke-108 Muhammadiyah. Ia mengingat persaudaraan yang terjalin antara bangsa Palestina dan Indonesia.

Zuhair berpendapat, selama ini Muhammadiyah selama ini telah memberikan perhatian yang khusus terhadap Palestina. Terutama, untuk terwujudnya negara Palestina yang tidak cuma merdeka, tapi mampu menjadi negara yang adil.

"Kepada Muhammadiyah secara khusus, kita punya ikatan yang kuat sejak awal, kami berharap persaudaraan ini terus berlanjut," kata Zuhair. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement