Rabu 18 Nov 2020 17:30 WIB

IHSG Menguat Ditopang Penguatan Sektor Pertambangan

Kabar hilirisasi nikel membut saham pertambangan seperti ANTM dan INCO naik.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Jurnalis mengamati layar elektronik pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. IHSG ditutup menguat pada akhir perdagangan pada Rabu (18/11).
Foto: Prayogi/Republika
Jurnalis mengamati layar elektronik pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. IHSG ditutup menguat pada akhir perdagangan pada Rabu (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona positif pada perdagangan Rabu (18/11). Penguatan IHSH di akhir perdagangan hari ini disebut berkat pergerakan saham sektor pertambangan.

Indeks saham ditutup menguat sebesar 0,50 persen atau naik 27,58 poin ke level 5.557,52. Sementara investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp722,25 miliar. 

Baca Juga

Sejumlah sektor yang menjadi penopang penguatan yaitu saham sektor peetambangan sebesar 1,36 persen dan saham sektor keuangan yang menguat 0,94 persen. Penguatan IHSG didorong oleh sentimen kerja sama perusahaan baterai asal Korea Selatan, LG Chem, di Indonesia. 

"Optimisme investor terhadap perusahaan raksasa baterai asal Korea Selatan yakni LG Chem Ltd yang akan bekerja sama mendorong hilirisasi nikel di dalam negeri untuk baterai mobil listrik di Indonesia menjadi salah satu faktor," kata analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi, Rabu (18/11).

Lanjar melihat, kabar pembentukan holding perusahaan pembuat baterai di Indonesia kian memanas. Sentimen ini membuat sejumlah saham pertambangan seperti ANTM menguat sebesar 4,20 persen dan INCO naik 1,97 persen. 

Sementara itu, saham GIAA juga naik melonjak signifikan sebesar 18,79 persen dan KRAS meningkat 9,95 persen. Kenaikan harga saham GIAA dan KRAS menyambut keputusan pemerintah terhadap rencana suntikan modal kepada kedua perusahaan BUMN tersebut. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement