REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Muhammadiyah menganugerahkan penghargaan kepada sejumlah pejuang Covid-19. Penganugerahan itu merupakan salah satu dari rangkaian peringatan 108 tahun Muhammadiyah yang kali ini diselenggarakan secara luring maupun daring.
Resepsi Milad 108 Muhammadiyah digelar dari tiga lokasi berbeda. Masjid At Tanwir Muhammadiyah Jakarta, Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, membacakan penghargaan bagi pejuang Covid-19 dalam tiga kategori. Dibacakan di Jakarta bersama tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh nasional.
Penghargaan pertama diberikan ke 12 syuhada yang gugur dalam perjuangan di garda terdepan penanganan Covid-19. Ada perawat RS UMM Yudi Dian, perawat RSIJ Pondok Kopi Rizal Ansori, dan perawat RSIJ Cempaka Putih Dwi Hartati.
Kemudian, dokter RS PKU Muh Yogyakarta dr HR Nurul, perawat RS Roemani Semarang Setyaningsih, perawat RSM Rodliyah Achid Moga Suwarno, dokter RSI Banjarmasin dr Hasan Z, admin RSI Banjarmasin Suriansyah, satpam RS Muh Surabaya Sugemg Purnomo.
Lalu, perawat RS Aisyiyah Kudus Manggala P, dokter RS Ahmad Dahlan Kediri Dr Machmud, dan perawat RS PKU Muh Surakarta Maulana Malik. Setelah itu, penghargaan kedua diberikan atas inovasi-inovasi yang lahir untuk penanganan Covid-19.
Diberikan ke Guru Inspiratif di SD Muhammadiyah Batu Hampar, Sari Permata Bunda, pembuat ikat pinggang jaga jarak, Dimas Afif Ardian dari SMP Muhammadiyah 3, pembuat sterilisasi belanjaan dari FTFK UM Surabaya Putri Widia Ningrum dan Iman Ramadhan.
Lalu, pembuat Suryami atau robot pembantu periksa pasien Covid-19, Feby Nurkalih, Sulistya Putra dan tim dari UM Surakarta, pembuat Rosita atau robot pembantu pelayanan Covid-19, Itmi Hidayat dan tim dari UM Purwokerto.
Selanjutnya, pembuat robot pendeteksi suhu tubuh Lutfi Imam Prasetyo dan tim dari SMP Muhammadiyah 2 Cilacap, analisis filogenomilk dan desain primer SARS-CoV-2, Tsania Taskia dan Ata Rofita dari Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
Terakhir, penghargaan diberikan untuk lembaga. Ada Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Mengabdi, dan RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Pada kesempatan itu, Sekum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, turut memperkenalkan Masjid At Tanwir Muhammadiyah Jakarta. Yang mana, dirancang ramah lingkungan, memakai tenaga matahari dan dapat mendaur ulang air untuk keperluan kebersihan.
"Mudah-mudahan menjadi contoh kalau masjid tidak cuma pusat ibadah, tapi miniatur peradaban dan perkembangan ilmu pengetahuan. Mudah-mudahan ikhtiar kami bisa jadi upaya membuat masjid menjadi pusat peradaban umat dan bangsa," kata Mu'ti, Rabu (18/11).