REPUBLIKA.CO.ID, GEORGIA -- Penghitungan ulang suara di negara bagian Georgia, Amerika Serikat (AS) menemukan lebih dari 2.600 surat suara yang tidak dihitung di Floyd County, menurut laporan pada Senin malam.
Presiden terpilih Joe Biden berada unggul di depan Presiden Donald Trump di negara bagian Georgia dengan perbedaan sekitar 14.000 suara, atau 0,3 persen, menurut Associated Press.
Trump dan Partai Republik meminta penghitungan ulang dan negara mulai menghitung ulang sekitar lima juta surat suara secara manual pada Jumat karena tidak memiliki proses penghitungan ulang otomatis.
Sekretaris wilayah Georgia Brad Raffensperger menginstruksikan pejabat pemilihan daerah pada Jumat untuk memastikan partai politik dapat memantau proses penghitungan ulang.
Ketua Partai Republik Floyd County Luke Martin mengatakan surat suara yang tidak dihitung tampaknya bukan masalah di seluruh negara bagian, sementara daerah lain di Georgia sejauh ini belum menemukan surat suara yang tidak dihitung. Trump bersikeras mengklaim ada "kecurangan pemilih" dalam pemilu 2020.
Jika kekalahannya di Georgia dikonfirmasi setelah dihitung ulang, itu akan menjadi kerugian historis bagi Partai Republik di negara bagian tenggara yang didominasi oleh mereka. Di tengah gugatan terhadap hasil pemilu, pihak Trump saat ini melakukan tuntutan hukum di lima negara bagian yang berbeda - Georgia, Pennsylvania, Michigan, Arizona dan Nevada.