REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono membenarkan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris berinisial AYR di Kampung Mutiara, Bogor, Rabu (19/11). AYR disebut sebagai bagian jaringan teror kelompok Jamaah Islamiyah (JI).
Di JI yang bersangkutan diduga menjabat sebagai kepala Iqtishot Bithonah. "Iqtishot bithonah adalah sub bidang di dalam struktur JI yang berisi kumpulan para pengusaha JI yang berperan sebagai salah satu donatur atau sumber pendanaan organisasi JI," ungkap Awi dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (19/11).
Awi mengatakan, dana yang terkumpul tersebut salah satunya digunakan untuk membiayai pengiriman sekitar 80 orang anggota JI ke Suriah guna mengikuti pelatihan militer. Nomor ponsel tersangka AYR pernah terlacak berada di pertemuan JI pada 22 September 2018 lalu di wilayah Kopo, Bandung, Jawa Barat.
"(AYR) Pernah menjabat sebagai sekretaris tiga di Organisasi ANNAS Bogor (Aliansi Nasional Anti Syiah) tahun 2015," kata Awi.
Sebelumnya Awi juga menyampaikan bahwa Densus 88 Antiteror Polri berhasil menangkap enam terduga teroris di empat wilayah dalam beberapa hari terakhir. Keenam terduga teroris berinisial SA (36), S (45), I (44), RK (34), AZ (45) dan AD (39). Mereka memiliki profesi yang berbeda-beda mulai tukang las hingga kepala sekolah.
"Benar, pada tanggal 6, 7 dan 8 November 2020 Densus 88 Antiteror Polri telah melaksanakan preemptive strike di empat wilayah sebagai bentuk atau upaya pencegahan sebelum terjadinya TP (tindak pidana) terorisme," jelas Awi beberapa waktu lalu.