REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Salah satu keistimewaan dari akhlak Nabi Muhammad SAW adalah sikapnya yang lemah lembut. Tak hanya bagi kawan, namun juga terhadap orang-orang yang memusuhi Islam pun demikian.
Dalam kitab Asbabun Nuzul karya Imam As-Suyuthi dijelaskan, ketika Rasulullah SAW membaca surah As-Sajadah dengan suara yang nyaring, orang-orang Quraisy merasa terganggu. Mereka akhirnya bersiap-siap untuk menyiksa Rasulullah.
Namun ketika hendak menyiksa Nabi, secara tiba-tiba justru tangan mereka terbelenggu di pundak-pundaknya dan kemudian mereka seketika menjadi buta. Lalu mereka pun mengharapkan pertolongan Nabi.
Nabi pun segera memohon petunjuk kepada Allah dan kemudian turunlah ayat 1-2 dalam Surah Yasin berbunyi: “Yaasin. Wal-quranil-hakiim,”. Yang artinya: “Yaasin. Demi Alquran yang penuh hikmah,”. Lalu turun pula ayat ke-10 berbunyi: “Wa sawa-un alaihim a-andzartahum am lam tundzirhum laa yu’minun,”.
Yang artinya: “Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman,”.