REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Romelu Lukaku mengatakan, Belgia bisa bermain ofensif dengan intelejensia, tapi juga tahu caranya mendapatkan hasil positif dengan bermain bertahan. Belgia mengalahkan Denmark 4-2 pada pertandingan terakhir Grup A2, untuk mencapai empat besar UEFA Nations League, Kamis (19/11) dini hari WIB.
Belgia yang merupakan tim peringkat pertama FIFA, terlihat rentan saat ditekan ketika tidak mendominasi pertandingan. Namun, Lukaku menegaskan, Belgia dapat bermain fleksibel dan efisien, tergantung situasi yang dihadapi di lapangan.
Belgia mampu menerapkan permainan ofensif ditopang Eden Hazard dan Kevin De Bruyne. Pada saat yang sama juga bia tampil bertahan dengan rapat atau mengkominasikan keduanya. Ini bisa membuat Iblis Merah dapat memecahkan masalah di lapangan.
"Kami telah membuktikan dapat memainkan pertandingan sulit," kata Lukaku, dikutip dari Reuters, Kamis (19/11).
Ia mengatakan, Belgia mampu melawan tim yang main bertahan. Tapi, skuat asuhan Roberto Martinez itu pun tahu caranya untuk menang, meskipun tidak menerapkan gaya permainan terbaik yang mereka miliki. Lukaku menyatakan, saat dibutuhkan, Belgia bisa main dengan pertahanan kuat dan memanfaatkan serangan balik.
"Sepak bola kami dibangun untuk bisa efisien dalam pertahanan, lalu mencetak gol hanya dengan satu peluang," ungkap striker Inter Milan tersebut.
Koleksi gol mantan penyerang Manchester United itu memang terus bertambah, setelah dua golnya ke gawang Denmark. Lukaku kini memiliki 57 gol dalam 89 penampilan untuk Belgia. Sementara Belgia melaju ke empat besar UEFA Nations League pada Oktober 2021 bersama Prancis, Italia, dan Spanyol.