Kamis 19 Nov 2020 09:45 WIB

Diwarnai Sentimen Negatif, IHSG Bergerak Variatif

Indeks saham sempat dibuka melemah 0,29 persen ke level 5.541,42 sebelum menguat lagi

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi pada perdagangan pagi ini, Kamis (19/11). Indeks saham sempat dibuka melemah 0,29 persen ke level 5.541,42 sebelum menguat kembali ke zona hijau di posisi 5.564,83.
Foto: Prayogi/Republika
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi pada perdagangan pagi ini, Kamis (19/11). Indeks saham sempat dibuka melemah 0,29 persen ke level 5.541,42 sebelum menguat kembali ke zona hijau di posisi 5.564,83.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi pada perdagangan pagi ini, Kamis (19/11). Indeks saham sempat dibuka melemah 0,29 persen ke level 5.541,42 sebelum menguat kembali ke zona hijau di posisi 5.564,83. 

Phillip Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak melemah terbatas pada hari ini. Pergerakan tersebut sejalan dengan mayoritas bursa saham Asia yang mengikuti penurunan bursa utama Wall Street. 

"Indeks saham di Asia pagi ini dibuka turun setelah indeks saham utama di Wall Street semalam kembali berada dibawah tekanan jual selama dua hari beruntun," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Kamis (19/11). 

Investor mempertimbangkan risiko yang dihadapi pasar dalam jangka pendek. Menurut riset, risiko yang paling besar adalah memburuknya situasi pandemi terutama di Amerika Serikat (AS).

Jumlah rata-rata harian kasus baru di AS bertahan di atas 150 ribu selama tujuh hari terakhir, lebih tinggi dari lonjakan kasus di awal pecahnya pandemi di April lalu. Secara keseluruhan, jumlah kematian yang berkaitan dengan Covid-19 di AS mencapai lebih dari 25 ribu.

Selain itu, investor juga melihat distribusi vaksin secara massal akan memakan waktu beberapa bulan. Sehingga, jaga jarak dan pembatasan social berskala besar (PSBB) masih akan menjadi senjata utama dalam memerangi penularan Covid-19. 

Dari sisi politik dan ekonomi, menurut riset, pasar dihadapkan dengan ketidakpastian hasil akhir dari pemilihan umum untuk Senat (DPD). Pasar juga menantikan kepastian isi dan jumlah dari paket stimulus fiskal putaran selanjutnya. 

Untuk hari ini, investor menantikan rilis data mingguan Initial Jobless Claims di AS. Sementara dari dalam negeri, investor menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia. Investor juga akan memantrau penampilan Presiden bank sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde di depan Komite Parlemen Eropa nanti malam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement