Kamis 19 Nov 2020 10:24 WIB

Industri Penerbitan Buku Lesu, Ikapi Banten Gelar Pertemuan

Selain diskusi solusi kelesuan industri perbukuan, juga membahas masa depan Ikapi.

Calon Ketua Umum Ikapi Arys Hilman berbincang dengan anggota Ikapi Banten, di Cafe Umakite, Kota Serang, Banten, Rabu (18/11)
Foto: Istimewa
Calon Ketua Umum Ikapi Arys Hilman berbincang dengan anggota Ikapi Banten, di Cafe Umakite, Kota Serang, Banten, Rabu (18/11)

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Menghadapi kelesuan industri penerbitan di masa pandemi Covid-19, Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) daerah Banten menggelar silaturahim dan diskusi sesama anggota Ikapi pada Rabu (18/11) di Cafe Umakite, Kota Serang, Banten.

Selain mencari soal solusi kelesuan industri perbukuan, diskusi ini juga sekaligus membahas masa depan organisasi penerbitan tertua di Indonesia ini, terutama menjelang Munas Ikapi ke-19 pada 25-28 November 2020. "Salah satu agenda penting dalam Munas ini adalah pemilihan ketua umum Ikapi masa bakti 2020-2025," kata Ketua Ikapi Banten, Andi Suhud, dalam keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Kamis (19/11).

Selain dihadiri oleh penerbit anggota Ikapi Banten dari Kota Serang dan Tangerang Raya, turut hadir dalam diskusi santai ini adalah ketua Ikapi Provinsi DKI Jakarta, Hikmat Kurnia; dan Arys Hilman, salah satu calon ketua umum Ikapi 2020-2025 nomor urut satu.

Ketua Ikapi Banten yang juga penggagas Forum Ekonomi Kreatif (Fekraf) Banten, Andi Suhud, menyampaikan bahwa Ikapi sebagai organisasi penerbitan satu-satunya di Indonesia masih memiliki posisi tawar yang rendah dengan pemerintah daerah di seluruh Indonesia. Konteks yang dimaksud Andi Suhud terkait produksi perbukuan, khususnya di Banten. Bahkan, penerbitan sebagai salah satu dari 17 subsektor ekonomi kreatif, ungkapnya, masih dipandang sebelah mata oleh pemerintah daerah khususnya.

photo
Calon Ketua Umum Ikapi Arys Hilman berbincang dengan anggota Ikapi Banten, di Cafe Umakite, Kota Serang, Banten, Rabu (18/11) - (Istimewa)

Sekretaris Ikapi Banten, Rozy ElRoy, menambahkan, maraknya pembajakan dan lemahnya regulasi dan sanksi hukum terhadap pelaku pembajakan menjadi 'pekerjaan rumah' yang harus diselesaikan dalam masa kepemimpinan Ikapi ke depan.

Dalam paparannya, Arys Hilman menyampaikan bahwa buku adalah ekspresi budaya yang hidup dan sebagai bagian dari bahasa yang dipilih. "Sebuah buku ditulis, diproduksi, dipertukarkan, digunakan, dan dihargai dalam latar bahasa dan budaya tertentu," kata Arys.

Unesco pada Hari Buku Sedunia 2019 menegaskan komitmen internasional dalam mendukung masyarakat adat untuk melestarikan budaya, pengetahuan, dan hak-hak mereka.

Pria kelahiran Bandung pada 28 Mei 1968 ini sangat antusias mengusung perubahan di tubuh Ikapi dengan tagline "Kolaborasi. Transformasi" yang digaungkannya. "Saya rasa inilah saatnya Ikapi melakukan perubahan dengan memperjuangkan kepentingan para anggotanya," kata Arys kepada peserta yang hadir.

photo
Calon Ketua Umum Ikapi Arys Hilman berbincang dengan anggota Ikapi Banten, di Cafe Umakite, Kota Serang, Banten, Rabu (18/11) - (Istimewa)

Diskusi ditutup dengan pernyataan dukungan Ikapi Banten terhadap calon ketua umum, Arys Hilman, dengan harapan dapat membawa perubahan baru bagi kemajuan Ikapi di masa yang akan datang.

Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) adalah satu-satunya asosiasi penerbitan profesional di Indonesia yang menyatukan penerbit buku dari seluruh Indonesia. Ikapi didirikan pada 17 Mei 1950 di Jakarta.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement