REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Tiga senator Amerika Serikat (AS) menolak penjualan jet tempur F-35 AS dan sistem senjata lainnya ke Uni Emirat Arab (UEA). Sebelumnya pemerintah AS menyepakati usulan pembelian senjata senilai 23 miliar dolar AS sebagai bagian kerangka kesepakatan normalisasi Israel-UEA.
Seperti dilansir laman Al Arabiya, Senator Bob Menendez, Rand Paul dan Chris Murphy mengatakan, bahwa mereka memperkenalkan empat Resolusi Gabungan atas ketidaksetujuan terhadap dorongan pemerintahan Trump untuk memasok UEA dengan pesawat canggih keluaran terbaru. Kesepakatan yang direncanakan awal bulan ini memuat penjualan drone Reaper, jet tempur F-35, dan rudal udara-ke-udara ke UEA.
Ketiga senator, dua dari Partai Demokrat dan satu dari Partai Republik menuduh pemerintahan Trump mencoba untuk mempercepat penjualan persenjataan yang sangat canggih. Menurut ketiga senator tersebut, Departemen Luar Negeri dan Departemen Pertahanan AS tidak menanggapi pertanyaan Kongres tentang bagaimana kesepakatan semacam itu akan berdampak pada risiko keamanan nasional tertentu.
Namun demikian Menendez menyuarakan keprihatinannya bahwa hal ini dapat berdampak pada kepentingan keamanan nasional Israel.
Seperti diketahui UEA, Bahrain, dan Israel menandatangani Perjanjian Abraham yang bersejarah pada September. Perjanjian ini menjadikan dua negara Arab kedua yang mencapai kesepakatan damai dengan Tel Aviv.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz melakukan perjalanan ke Washington setelah muncul laporan tentang niat UEA untuk membeli jet tempur F-35. Dalam pernyataan bersama dengan PM Israel Benjamin Netanyahu, keduanya mengatakan, Israel tidak akan menentang penjualan sistem senjata tertentu ke UEA karena AS meningkatkan kemampuan militer Israel dan mempertahankan keunggulan militer kualitatif Israel.
Pekan lalu, dalam panggilan telepon dengan wartawan, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS membela kesepakatan dengan UEA. "Karena UEA adalah teman dan mitra yang penting, kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk membantunya melawan rezim Iran. Ini termasuk usulan penjualan jet tempur senilai 23 miliar dolar AS, sistem udara dan banyak lagi," kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri.