Kamis 19 Nov 2020 13:26 WIB

Israel dan Bahrain Sepakat Saling Buka Kedutaan Besar

Israel dan Bahrain berupaya memperluas kerja sama menyusul normalisasi hubungan.

Red: Teguh Firmansyah
 Presiden Donald Trump, tengah, dengan dari kiri, Menteri Luar Negeri Bahrain Khalid bin Ahmed Al Khalifa, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Abdullah bin Zayed al-Nahyan, selama upacara penandatanganan Kesepakatan Abraham di Halaman Selatan Gedung Putih, Selasa, 15 September 2020, di Washington.
Foto: AP/Alex Brandon
Presiden Donald Trump, tengah, dengan dari kiri, Menteri Luar Negeri Bahrain Khalid bin Ahmed Al Khalifa, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Abdullah bin Zayed al-Nahyan, selama upacara penandatanganan Kesepakatan Abraham di Halaman Selatan Gedung Putih, Selasa, 15 September 2020, di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel dan Bahrain akan segera saling membuka kedutaan besar. Kesepakatan itu diambil dalam pertemuan menteri luar negeri keduanya pada Rabu (18/11).

Kedua pihak sedang berupaya memperluas kerja sama menyusul normalisasi hubungan yang diinisiasi pemerintah Amerika Serikat. Normalisasi ini disebut sebagai persekutuan anti-Iran dan upaya membuka potensi keuntungan ekonomi.

Baca Juga

Pada kunjungan resmi pertama pejabat Bahrain ke Israel, Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif Al-Zayani mengatakan, Menlu Israel Gabi Ashkenazi akan berkunjung ke ibu kota Bahrain, Manama, pada Desember.

"Saya dengan senang hati menyampaikan kepada Menteri Ashkenazi permintaan resmi Kerajaan Bahrain untuk membuka kedutaan besar di Israel, dan memberitahukan kepadanya bahwa permintaan timbal balik Israel untuk membuka kedutaan di Manama telah disetujui," kata Al-Zayani.