Kamis 19 Nov 2020 14:20 WIB

Apple Bayar Denda Atas Tuduhan Memperlambat Kinerja iPhone

Pada 2016 Apple memperbarui perangkat lunak untuk menghemat kinerja baterai.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
iPhone 6S
Foto: GSM Arena
iPhone 6S

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Apple akan membayar 113 juta dolar AS untuk menyelesaikan tuduhan bahwa perusahaan sengaja menurunkan kinerja perangkat iPhone lama. Sebanyak 33 negara bagian AS menuduh Apple telah melakukan ini untuk mendorong pengguna membeli perangkat baru.

Jutaan orang terpengaruh ketika model iPhone 6 dan 7 dan SE diperlambat pada tahun 2016 dalam skandal yang disebut batterygate. Apple menolak berkomentar. Namun, sebelumnya Apple mengatakan ponsel diperlambat untuk menghemat masa pakai baterai.

Baca Juga

Kesepakatan itu terpisah dari penyelesaian yang diusulkan Apple yang dicapai pada Maret untuk membayar pemilik iPhone yang terkena dampak hingga 500 juta dolar AS dalam gugatan class action.

Dilansir di BBC, Kamis (19/11), pada 2016, Apple memperbarui perangkat lunak pada model iPhone 6, 7 dan SE, yang memperlambat kecepatan chip pada ponsel yang sudah lama.

Apple mengakui pembaruannya mengurangi penggunaan daya setelah peneliti menemukan perlambatan yang tidak biasa pada tahun 2017. Negara bagian berpendapat bahwa Apple telah bertindak menipu dan seharusnya mengganti baterai atau mengungkapkan masalah tersebut.

Menurut pengarsipan Arizona, jutaan pengguna terpengaruh oleh hal ini. Apple menyangkal bahwa perlambatan itu demi keuntungan finansial.

Namun Jaksa Agung Arizona Mark Brnovich menulis dalam dokumen pengadilan yang dipublikasikan pada hari Rabu (18/11) mengatakan: "Banyak konsumen memutuskan bahwa satu-satunya cara untuk meningkatkan kinerja adalah dengan membeli iPhone model terbaru dari Apple. "

Berdasarkan penyelesaian tersebut, Apple tidak mengakui kesalahan atau melanggar hukum apa pun. Raksasa teknologi itu juga setuju selama tiga tahun ke depan untuk memberikan "informasi yang benar" tentang manajemen daya iPhone di situs webnya, termasuk catatan pembaruan perangkat lunak, dan pengaturan iPhone.

Penyelesaian terjadi setelah serangkaian tuduhan lain terhadap Apple. Saat ini Apple juga sedang melakukan pertempuran hukum dengan Epic Games, di tengah tuduhan produsen iPhone ini melakukan monopoli di App Store.

Sebelumnya, gim Fortinite milik Epic Game dihapus dari App Store lantaran Epic games membuat layanan pembayaran sendiri untuk berlangganan gim demi menghindari potongan yang dipungut Apple. Langkah Epic Games dinilai menyalahi peraturan di App Store.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement