REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta PT Telkom Indonesia (Persero) terus meningkatkan kinerja dengan melakukan sejumlah transformasi. Kata Erick, pernyataan kerasnya pada awal tahun merupakan cambukan bagi manajemen Telkom untuk melakukan percepatan transformasi. Erick menilai, perubahan model bisnis di era pandemi merupakan satu hal yang tidak bisa dihindari.
"Saya lihat Telkom ini perusahaan terbesar yang dimiliki BUMN secara infrastruktur dan yang bisa mendorong perubahan yang terjadi atas covid-19. Jadi saya mohon maaf bicara keras bukan karena tidak sayang, tapi karena saya sayang," ujar Erick dalam ulang tahun IPO ke-25 Telkom di Jakarta, Kamis (19/11).
Erick menilai pernyataan keras yang dia lontarkan mendorong manajemen Telkom untuk lebih gencar melakukan transformasi. Terbukti, kata Erick, kapitalisasi pasar Telkom saat ini sudah mencapai Rp 317 triliun. Erick tak khawatir penurunan saham Telkom akibat pernyataannya. Pasalnya, hal ini hanya bersifat sementara.
"Abis statement saya, turun, tapi langsung naik lagi karena investor tidak bodoh, investor percaya ke perusahaan yang punya startegi jangka panjang dan adaptasi dari perubahan, terutama di industri yang ada di Telkom," ungkap Erick.
Erick mengaku tak hanya puas sampai di sini. Ia ingin mengembalikan kejayaan Telkom yang sempat mencapai kapitalisasi pasar sebesar Rp 450 triliun pada era '90-an. Erick mendorong jajaran direksi dan komisaris Telkom untuk mampu mengulang pencapaian tersebut.
"Saya sudah challenge komisaris dan direksi Telkom. Kalau dulu nilai kapitalisasi di Telkom Rp 450 triliun, saya mau di kepengurusan saya ini valuasi Telkom harus bisa sama kembali," ucap Erick.
Erick menyebut target kapitalisssi Rp 450 triliun sebagai bagian dari Key Performance Indicator (KPI) manajemen Telkom. Erick meyakini manajemen Telkom mampu merealisasikan target tersebut.
Dibandingkan LQ45 yang sebesar 10,77 persen, Erick menyebut indeks 20 perusahaan BUMN telah mencapai 19,37 persen. Artinya, kata Erick, transformasi jajaran BUMN sudah terlihat impactnya di market. Erick menilai hal ini akan terus tumbuh positif mengingat program transformasi yang tengah berjalan.
"Transformasi yang ada di Kementerian BUMN ini belum transpormasi besar, kalau saya melihat sedang-sedang saja," lanjutnya.
Namun begitu, dampak transformasi sudah mulai terlihat dengan adanya kepercayaan dari market. Erick mengaku selalu menekankan direksi BUMN percaya dengan rencana transformasi.
"Insya Allah saya dukung terus. Saya yakini dengan direksi dan komisaris sekarang bisa terwujud, tapi tetap jaga kekompakan dan semangat, dan percaya dengan transformasi skrg yg sudah kita sepakati, isnya allah hasilnya ada," kata Erick menambahkan.