REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wali Kota Malang, Sutiaji mendorong Perumda Tugu Tirta (dulu PDAM) Kota Malang segera mengevaluasi kinerja manajemen. Bahkan, Sutiaji meminta perusahaan tersebut untuk melakukan perombakan secara mendalam.

Sutiaji mengaku sangat kecewa dengan kinerja jajaran manajemen Perumda Tugu Tirta. Ia menilai manajemen belum mampu menuntaskan setiap permasalahan dengan tuntas dan baik. "Bahkan, saya cermati, setiap muncul permasalahan cenderung menunggu saya bergerak, baru setelah itu (manajemen) bergerak," kata pria berkacamata tersebut.

Sejauh ini, kata Sutiaji, Perumda Tugu Tirta belum menampakkan kemampuan mandiri dalam memecahkan masalah. Padahal badan usaha tersebut termasuk entitas perusahaan yang bersifat otonom. Oleh sebab itu, Sutiaji menilai, wajar banyak publik kecewa dengan kinerja perusahaan tersebut.

Sebelumnya, sejumlah warga Kota Malang menemukan aroma solar di dalam air, Kamis (12/11) pagi. Temuan ini langsung dilaporkan warga ke Perumda Tugu Tirta di media sosial. Setelah itu, pengelola menindaklanjuti laporan tersebut dengan menormalisasikan air selama 24 jam.

Perumda Tugu Tirta (dulu PDAM) Kota Malang telah membuat laporan terkait kasus air bau solar ke Polresta Malang Kota (Makota). Saat ini kasus tersebut masih harus diproses lebih lanjut oleh aparat hukum.

Direktur Utama (Dirut) Perumda Tugu Tirta Kota Malang, M Nor Muhlas menyatakan, kasus air bau solar akan seutuhnya diproses sesuai aturan hukum. Pihaknya hanya perlu menunggu hasil lebih detail dari Polresta Makota. "Yang secepatnya (polisi) akan turun ke lapangan," kata Muhlas kepada wartawan di Kota Malang.

Setelah kejadian air bau solar tersebut, Perumda Tugu Tirta telah memasang lebih banyak CCTV di beberapa titik. Salah satunya di area pompa air di Sumber Wendit. Langkah ini dilakukan agar kejadian tersebut tidak terulang kembali karena merugikan ribuan pelanggan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika