REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masih ada ruang untuk penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia dalam tahun ini maupun tahun depan setelah pada hari ini BI 7DRRR turun jadi 3,75 persen. Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah mengatakan BI memanfaatkan ruang untuk menurunkan suku bunga lebih awal.
"Nampaknya BI benar-benar berupaya mendorong pemulihan ekonomi dengan menurunkan suku bunga acuan," katanya, Kamis (19/11).
Inflasi yang rendah dan nilai tukar yang menguat didukung aliran modal masuk membuat BI confident menurunkan suku bunga. Dengan sudah turunnya suku bunga pada bulan ini, ia meyakini bulan depan BI akan menahan suku bunga acuan dan menyisakan setidaknya penurunan 25 bps lagi pada tahun depan.
Selain menurunkan suku bunga, BI masih bisa membantu pemulihan ekonomi dengan melanjutkan burden sharing, membantu pembiayaan fiskal, dan melakukan kebijakan moneter yang lebih ekspansif.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara juga menduga dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI kedepan peluang penurunan bunga acuan masih terbuka 25 bps lagi. "Dalam RDG BI kedepan peluang penurunan bunga acuan masih terbuka 25 bps lagi, sehingga BI 7DDR diperkirakan menjadi 3,5 persen," katanya.