Jumat 20 Nov 2020 04:20 WIB

Pangeran William Sambut Investigasi Wawancara Putri Diana

Wawancara Diana dengan Bashir pada 1995 itu dinilai sensasional di mata publik

Rep: Farah Noersativa/ Red: Christiyaningsih
Pangeran Charles dan Putri Diana berpose bersama pada hari pengumuman pertunangan mereka, Istana Buckingham, Inggris, 24 Februari 1981.
Foto: EPA
Pangeran Charles dan Putri Diana berpose bersama pada hari pengumuman pertunangan mereka, Istana Buckingham, Inggris, 24 Februari 1981.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangeran William akhirnya angkat bicara mengenai penyelidikan baru BBC atas wawancara mendiang ibunya, Putri Diana, dengan Martin Bashir. Menurut William, penyelidikan itu merupakan langkah yang benar.

Dilansir IB Times pada Kamis (19/11), investigasi baru itu dimulai setelah saudara laki-laki Putri Diana, Charles Spencer, menuduh kerajaan Inggris dimanipulasi oleh Martin Bashir. Martin Bashir dituding  memberikan wawancara populer antara dia dan Diana untuk membantu menutupi perilaku tidak etisnya.

Baca Juga

Dalam pernyataan yang diperoleh majalah People pada Rabu, Duke of Cambridge menyambut baik penyelidikan atas wawancara yang telah berusia 25 tahun itu. Langkah penyelidikan wawancara yang ditonton oleh hampir 2,5 juta orang itu disebut William dapat membantu menegakkan kebenaran.

"Penyelidikan independen adalah langkah ke arah yang benar. Ini akan membantu membangun kebenaran di balik tindakan yang mengarah pada wawancara Panorama dan keputusan selanjutnya yang diambil oleh mereka di BBC pada saat itu," demikian bunyi pernyataan Duke of Cambridge.

Sayangnya, baik Pangeran Harry dan juru bicaranya, menolak untuk berkomentar. Wartawan juga menghubungi adik Pangeran William itu untuk memberikan komentar tentang kontroversi yang sedang berlangsung seputar wawancara ibunya.

Komentar William muncul segera setelah BBC mengumumkan telah menyewa mantan Hakim Mahkamah Agung Inggris John Anthony Dyson, Lord Dyson, untuk memimpin penyelidikan independen atas masalah tersebut.

Wawancara Diana dengan Bashir pada 1995 itu dinilai sensasional di mata publik. Dalam wawancara tersebut,  Diana mengungkapkan detail intim tentang pernikahannya dengan Pangeran Charles, perselingkuhannya di luar nikah dengan kapten tentara James Hewitt, dan hubungan suaminya dengan Camilla Parker Bowles.

Setelah wawancara itu, perceraian pun terjadi antara Diana dan Charles. BBC kemudian dilanda tuduhan bahwa Bashir menggunakan dokumen bank palsu untuk mendapatkan kepercayaan Charles Spencer guna mengamankan perkenalan dengan Diana.

Wartawan itu kemudian dilaporkan menaruh pemikiran yang salah di kepala sang putri. Dia juga membuat Diana percaya keluarga kerajaan telah mengikutinya melalui petugas keamanan dan pengawalnya berencana untuk melawannya.

Sementara Spencer mengatakan dia mengira jurnalis itu mengambil keuntungan dari saudara perempuannya. Akan tetapi dia baru-baru ini mengetahui melalui permintaan kebebasan informasi bahwa BBC juga menyadari cara-caranya yang tidak etis.

Earl Spencer saat ini menuntut jawaban serta permintaan maaf jurnalis itu kepada saudara perempuannya, setelah 23 tahun Diana meninggal dalam kecelakaan mobil di Paris. Investigasi internal sebelumnya yang dilakukan oleh BBC hanya berlangsung selama satu tahun. Sebab, wawancara menyimpulkan dokumen yang dipalsukan oleh Bashir tidak ada sangkut pautnya dengan wawancara tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement