Jumat 20 Nov 2020 00:10 WIB

Rusia Lanjutkan Uji Coba Vaksin Sputnik V

Rusia masih berusaha bisa vaksinasi massal Covid-19 dengan di akhir tahun.

Seorang pekerja medis Rusia menampilkan vaksin uji coba terhadap COVID-19 dalam fase tes pasca pendaftaran di rumah sakit rawat jalan nomor 68 di Moskow, Rusia, 17 September 2020. Rusia mendaftarkan vaksin baru yang disebut
Foto: EPA-EFE/SERGEI ILNITSKY
Seorang pekerja medis Rusia menampilkan vaksin uji coba terhadap COVID-19 dalam fase tes pasca pendaftaran di rumah sakit rawat jalan nomor 68 di Moskow, Rusia, 17 September 2020. Rusia mendaftarkan vaksin baru yang disebut

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia melanjutkan vaksinasi sukarelawan baru dalam uji coba untuk vaksin Covid-19 andalannya, Sputnik V, setelah jeda singkat, kata staf di enam dari 29 klinik uji coba. Pada akhir Oktober, delapan klinik mengatakan kepada Reuters bahwa uji coba telah dihentikan sementara untuk sukarelawan baru, dengan beberapa klinik mengeluhkan permintaan yang tinggi dan kekurangan dosis.

Alexander Gintsburg, direktur Institut Gamaleya, yang mengembangkan dan memproduksi vaksin, mengatakan pada saat itu bahwa penerimaan sukarelawan baru hanya melambat. Karena keputusan untuk fokus kepada mereka yang sudah divaksinasi dosis kedua.

Baca Juga

"Vaksinasi telah dilanjutkan. Mulai Senin, kami melakukan komponen pertama (dari suntikan dua dosis) lagi," kata seorang anggota staf di Klinik Moskow Nomor 46 kepada Reuters pekan ini.

Wartawan Reuters melihat antrean orang yang menunggu pemeriksaan medis pra vaksinasi di tiga klinik percobaan Moskow pada Senin, Rabu, dan Kamis.

"Kami sudah melanjutkan vaksinasi. Cukup banyak orang yang datang untuk diinokulasi," kata salah satu petugas kesehatan di Klinik nomor 170.

Pada 11 November, lebih dari 20.000 sukarelawan telah menerima suntikan pertama dari dua suntikan, dan lebih dari 16.000 sukarelawan menerima dosis pertama dan kedua, menurut Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF). Pengembang vaksin berniat memberikan vaksin kepada 40.000 orang pada awalnya.

RDIF, yang mendukung dan memasarkan vaksin, tidak menanggapi permintaan komentar tentang kecepatan uji coba tersebut. Alexei Kuznetsov, seorang asisten menteri kesehatan, mengatakan uji klinis berjalan sesuai rencana.

"Pada saat yang sama, uji coba yang melibatkan sukarelawan berusia di atas 60 terus berlanjut," kata dia.

Pejabat Rusia dan pengembang vaksin sebelumnya telah menghadapi tantangan dalam meningkatkan produksi Sputnik V, dan perkiraan awal 30 juta dosis yang akan diproduksi pada akhir tahun direvisi turun bulan lalu oleh menteri industri menjadi lebih dari 2 juta dosis. Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Oktober Rusia menghadapi tantangan dalam meningkatkan produksi karena masalah dengan ketersediaan peralatan, tetapi berharap untuk memulai vaksinasi massal pada akhir tahun.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement