Kamis 19 Nov 2020 21:52 WIB

900 Pegawai Organisasi Nirlaba Mayo Clinic Positif Covid-19

Sebanyak 900 pegawai Mayo Clinic positif Covid-19 dalam waktu dua pekan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Sebanyak 900 pegawai Mayo Clinic positif Covid-19 dalam waktu dua pekan (Foto: ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Sebanyak 900 pegawai Mayo Clinic positif Covid-19 dalam waktu dua pekan (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak lebih dari 900 pegawai organisasi nirlaba Mayo Clinic di Amerika Serikat Barat Tengah positif terkena Covid-19. Lonjakan kasus baru ini hanya terjadi dalam periode dua pekan.

Banyaknya pegawai yang terkena Covid-19 memunculkan kekhawatiran tersendiri bagi pusat layanan kesehatan Mayo Clinic. Di satu sisi, Mayo Clinic sangat khawatir mengenai kondisi kesehatan para pegawainya. Di sisi lain, mereka juga khawatir mengenai kecukupan jumlah tenaga kesehatan yang ada untuk merawat pasien.

Baca Juga

"Mengingat para tenaga kesehatan sendiri telah terinfekso virus (SARS-CoV-2) atau harus menjalani karantina karena terpapar," ungkap dekan eksekutif Mayo Clinic Practice Dr Amy Williams, seperti dilansir ABC News, Kamis (19/11).

Dalam 14 hari ke belakang, tercatat ada 905 pegawai Mayo Clinic di area Barat Tengah yang terkena Covid-19. Jumlah ini merepresentasikan lebih dari 30 persen total pegawai yang ada di Mayo Clinic selama pandemi.

Dr Williams mengatakan 93 persen dari kasus penularan terjadi di tengah masyarakat, bukan di lingkungan pekerjaan. Fenomena ini menunjukkan seberapa luas Covid-19 telah menyebar di area tersebut.

"Dan seberapa mudah untuk tertular Covid-19 di tengah masyarakat (Amerika Serikat bagian) Barat Tengah ini," tambah Dr Williams.

Di sepanjang wilayah Amerika Serikat Barat Tengah, ada sekitar 1.500 pegawai Mayo Clinic yang dilarang untuk bekerja. Pelarangan ini diberlakukan karena berbagai alasan, seperti terdiagnosis COvid-19, memiliki risiko terpapar Covid-19, hingga memiliki anggota keluarga yang sakit.

Untuk menutupi kekurangan tenaga kerja di wilayah Barat Tengah, Mayo Clinic menggaet kembali para tenaga kesehatan yang baru saja pensiun. Selain itu, Mayo Clinic juga mendatangkan tenaga kerja dari wilayah lain. Mayo Clinic juga melakuakn beberapa upaya lain untuk mengendalikan situasi.

Wilayah Minnesota mencatat rekor jumlah pasien Covid-19 rawat inap pada Rabu lalu dengan jumlah 1.706 pasien. Selain itu, tempat tidur untuk layanan kritis di rumah sakit wilayah Wisconsin juga telah terisi lebih dari 85 persen. Angka kasus Covid-19 yang membutuhkan rawat inap diperkirakan akan terus meningkat pada beberapa pekan ke depan.

"Kita perlu sangat waspada dan tidak berasumsi bahwa kondisi akan tenang," jelas Dr Williams.

Terkait lonjakan kasus Covid-19 dan jumlah rawat inap, Gubernur Minnesota Tim Walz akan kembali menerapkan pembatasan aktivitas. Mulai Jumat jam 23.59 waktu setempat, restoran-restoran akan dilarang untuk memberikan layanan makan di tempat. Pusat kebugaran dan olahraga serta tempat hiburan dalam ruangan juga akan ditutup. Pembatasan aktivitas ini akan berlangsung selama empat pekan.

Keputusan ini terpaksa diambil karena menilai kondisi saat ini sudah mencapai puncak. Banyak rumah sakit yang dinilai sudah hampir mencapai batas kemampuan mereka dalam melayanani kasus-kasus Covid-19 baru.

"Kita sedang berada di titik puncak, di mana rumah sakit sudah mendekati krisis untuk menolak pasien baru," tukas Walz.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement