Jumat 20 Nov 2020 06:31 WIB

Mencari Suksesor Portugal di UEFA Nations League

Prancis, Italia, Belgia, dan Spanyol menjadi skuat terbaik di Eropa saat ini.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
UEFA Nations League.
Foto: SCOTTISHFA
UEFA Nations League.

REPUBLIKA.CO.ID, SARAJEVO -- Empat tim telah memastikan satu tempat di fase semifinal UEFA Nations League musim ini. Italia dan Belgia menyusul Prancis dan Spanyol, yang telah lebih dulu melangkah ke putaran final UEFA Nations League, sehari sebelumnya.

Di laga pamungkas penyisihan Grup A1, Italia membungkam Bosnia-Herzegovina, 2-0, sementara Belgia menuntaskan perlawanan Denmark, 4-2, di partai keenam penyisihan Grup A2, Kamis (19/11) dini hari WIB.

Selain mendapatkan keuntungan terkait posisi di babak kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa, empat tim ini berkesempatan menggantikan Portugal di singgasana juara UEFA Nations League. Di edisi perdana gelaran kompetisi ini pada 2019, Cristiano Ronaldo dkk sukses menjadi yang terbaik.

Empat tim ini terbukti menjadi skuat terbaik di pentas Eropa pada saat ini. Bahkan, dua tim dari empat tim tersebut, yaitu Italia dan Prancis, mencatatkan rekor tidak pernah kalah dalam enam laga di sepanjang babak penyisihan grup. Secara khusus, Prancis tercatat menjadi tim pertama yang lolos ke empat besar, tepatnya saat penyisihan Grup A3 baru menuntaskan laga kelima.

Kemenangan 4-2 atas Swedia di laga keenam, Rabu (18/11) dini hari WIB, memantapkan posisi Les Bleus di puncak klasemen akhir Grup A3 dengan torehan 16 poin. Juara Piala Dunia 2018 itu pun menyingkirkan juara bertahan, Portugal, dalam fase penyisihan grup.

''Para pemain muda datang dan menunjukkan kualitas serta kemampuan. Sementara pemain yang lebih senior juga menunjukkan masih layak berada di tim ini. Kini, saya memiliki lebih banyak opsi dengan kualitas pemain yang tak terlalu jauh,'' ujar pelatih Prancis Didier Deschamps di laman resmi UEFA belum lama ini.

Sementara buat Italia, kemenangan atas Bosnia-Herzegovina membawa Gli Azzurri mengakhiri penyisihan grup A1 di posisi puncak dengan raihan 12 poin, unggul satu poin dari Belanda. Kemenangan atas Bosnia itu pun memperpanjang rekor tak pernah kalah Italia dalam 22 laga terakhir di semua ajang. Pendekatan baru yang dihadirkan pelatih Roberto Mancini terbukti efektif membawa angin perubahan di timnas Gli Azzurri.

Belgia, tim dengan peringkat teratas ranking FIFA, memiliki ambisi tersendiri di edisi kedua UEFA Nations League. Peringkat ketiga Piala Dunia 2018 itu berniat menembus kegagalan di edisi perdana UEFA Nations League pada musim lalu. Pada saat itu, skuat besutan Roberto Martinez gagal menembus putaran final lantaran kalah bersaing dengan Swiss. Dengan bermaterikan pemain yang dianggap sebagai generasi terbaik Belgia dalam dua dekade terakhir, the Red Devils berniat meraih trofi perdana di pentas internasional.

Dari empat semifinalis UEFA Nations League, Spanyol bisa dibilang melakoni jalan yang begitu berliku. Mengawali babak penyisihan Grup A4 dengan torehan tak pernah kalah di tiga laga awal, Spanyol justru menelan kekalahan mengejutkan 0-1 dari Ukraina, pertengahan bulan lalu. La Furia Roja pun sempat menyerahkan posisi puncak klasemen sementara Grup A4 kepada Jerman.

Alhasil, di laga pamungkas, Spanyol harus mengalahkan Jerman agar bisa lolos ke empat besar. Asa itu mampu dijawab tim besutan Luis Enrique dengan mencukur Jerman, 6-0, di laga pamungkas grup, Rabu (18/11) dini hari WIB.

Rencananya, putaran final UEFA Nations League akan digelar pada awal Oktober 2021 mendatang. Italia kemungkinan akan menjadi tuan rumah putaran final UEFA Nations League musim ini. Artinya, semua laga, mulai dari babak semifinal, final, hingga penentuan juara ketiga, akan digelar di sejumlah stadion di Italia.

Secara formal, UEFA akan mengumumkan penunjukan tuan rumah putaran final UEFA Nations League setelah menggelar rapat Komite Eksekutif pada awal Desember. Kemudian diikuti dengan pengundian tim-tim yang akan saling berhadapan di babak semifinal UEFA Nations League musim ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement