REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perpetual Uke, seorang perempuan asal Inggris melahirkan bayi kembar prematur saat dirinya dalam kondisi koma karena terinfeksi virus corona jenis baru (Covid-19). Ia melewati persalinan dengan operasi caesar pada 10 April lalu di Rumah Sakit Queen Elizabeth di Birmingham.
Bayi kembar yang dilahirkan Perpetual berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Menurut laporan, saat buah hatinya dilahirkan, usia kehamilan sang ibu baru menginjak 26 minggu.
Kedua bayi yang dalam kondisi prematur itu memiliki bobot di bawah 1 kg. Menurut Perpetual, saat terbangun dari kondisi koma, ia terkejut karena perutnya tidak lagi besar.
“Saat bangun, saya bingung dan berpikir apakah saya keguguran karena perut saya tidak lagi besar. Saya sangat khawatir,” ujar Perpetual yang merupakan seorang konsultan rheumatologi, seperti dilansir The New York Post, Kamis (19/11).
Kekhawatiran Perpetual tidak terbukti. Bayi kembar dalam kandungannya telah dilahirkan dengan selamat meski secara prematur dan memiliki berat badan di bawah rata-rata.
“Mereka sangat kecil hingga saya seperti tidak dapat menyentuhnya. Saya merasa sangat emosional,” jelas Perpetual.
Di lain sisi, Perpetual tetap bersyukur karena kedua anaknya dapat dilahirkan dengan selama. Sang suami, Matthew Uke, mengaku merasa campur aduk saat istrinya melahirkan.
“Saat itu perasaan saya campur aduk karena si kembar dibawa keluar ruangan, tapi istri saya, ibu mereka, masih dalam keadaan koma. Saya sangat senang si kembar dilahirkan, tapi apakah istri saya dapat sadar dan kembali bersama kami?” ungkap Matthew.
Keluarga kecil ini pun sangat bersyukur bahwa mereka dapat melewati waktu yang sulit tersebut. Selain Perpetual kembali sadar, bayi kembar yang dinamakan Palmer dan Pascal juga terus tumbuh dengan sehat, hingga saat ini keduanya telah memasuki usia tujuh bulan.
Perpetual mengatakan bahwa ia dan Mathhew telah melewati sebuah hal yang luar biasa.