Jumat 20 Nov 2020 09:06 WIB

Joe Biden Menangkan Penghitungan Ulang Suara di Georgia

Biden unggul dengan suara tipis atas Presiden Donald Trump di Georgia

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Presiden terpilih Joe Biden berbicara di The Queen theater di Wilmington, Del.
Foto: AP Photo/Carolyn Kaster
Presiden terpilih Joe Biden berbicara di The Queen theater di Wilmington, Del.

REPUBLIKA.CO.ID, ATLANTA — Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden tetap memenangkan hasil penghitungan ulang suara yang dilakukan di Georgia. Hal ini dilaporkan oleh pejabat tinggi negara bagian tersebut. Ia mengatakan hasilnya menegaskan kandidat dari Partai Demokrat itu unggul dengan suara tipis atas Presiden Donald Trump yang menjadi kandidat pejawat.

Penghitungan ulang sekitar lima juta suara di Georgia dilakukan dari audit yang diwajibkan oleh undang-undang negara bagian yang baru dan bukan sebagai tanggapan atas dugaan masalah atau permintaan penghitungan ulang resmi. Georgia memiliki waktu hingga Jumat (20/11) waktu AS untuk mengesahkan hasil yang telah disertifikasi dan dikirimkan oleh negara bagian.

Baca Juga

Penghitungan suara seharusnya diselesaikan pada pukul 23.59 pada Rabu (18/11) waktu ibu kota Atlanta, Georgia. Gabriel Sterling, yang mengawasi penerapan sistem pemungutan suara baru negara bagian, mengatakan pada Kamis (19/11) malam bahwa audit telah selesai dan hasilnya akan segera diunggah di situs web negara bagian.

Setelah negara bagian mengesahkan hasil pemilu, tim kampanye dari kandidat yang kalah memiliki dua hari kerja untuk meminta penghitungan ulang jika margin berbeda dalam tingkat hingga 0,5 persen. Penghitungan ulang itu akan dilakukan menggunakan pemindai yang dapat membaca dan menghitung suara dan proses akan dibayar oleh pemerintah di county atau wilayah setempat.

Suara yang sebelumnya tidak dihitung ditemukan di beberapa county selama audit, yang membutuhkan sertifikasi ulang hasil pemilu di wilayah tersebut. Di Floyd County, lebih dari 2.500 surat suara ditemukan selama audit yang sebelumnya tidak dipindai dan kantor sekretariat Atlanta telah meminta pemecatan kepala juru tulis pemilihan di wilayah itu, Robert Brady.

Dewan pemilihan daerah pada Kamis (19/11) memilih untuk mengeluarkan teguran tertulis kepada Brady. Karena itu adalah teguran tertulis yang ditujukan kepadanya dalam waktu enam bulan terakhir, pemecatan dapat dilakukan sesuai dengan kebijakan daerah masing-masing.

Beberapa daerah lain menemukan kartu memori dengan suara yang belum diunggah dan dihitung sebelum audit. Terkait penghitungan ulang, Biden memimpin Trump dengan selisih sekitar 14 ribu suara. Surat suara yang sebelumnya tidak dihitung yang ditemukan selama penghitungan tangan akan mengurangi margin itu menjadi sekitar 12.800.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement