Jumat 20 Nov 2020 11:43 WIB

Perbanyak Tawaf Sebelum Ka'bah Diangkat ke Langit

Menjelang kiamat, rumah Allah (Ka'bah) diangkat ke langit.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah
Perbanyak Tawaf Sebelum Ka'bah Diangkat ke Langit. Suasana tawaf di Kabah, Masjidil Haram, Mekkah.
Foto: AP
Perbanyak Tawaf Sebelum Ka'bah Diangkat ke Langit. Suasana tawaf di Kabah, Masjidil Haram, Mekkah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang berakhirnya aktivitas di dunia, rumah Allah (Ka'bah) diangkat ke langit dan Alquran terhapus dari lembaran mushaf hingga keesokan harinya orang-orang melihat lembaran itu sudah menjadi kertas putih kosong tanpa satu huruf pun.

Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Asrar Al-Haj menuliskan, dalam sebuah hadits dikatakan. "Perbanyaklah thawaf di Baitullah ini sebelum diangkat. Ia sudah runtuh dua kali dan akan diangkat ketiga kalinya," (HR. Bazzar, Ibnu Hibban dan Al-Hakim).

Baca Juga

Diriwayatkan dari Ali bahwa Rasulullah bersabda, "Allah SWT berfirman, apabila Aku hendak menghancurkan dunia. Aku mulai dari rumah-Ku. Aku akan menghancurkannya, kemudian aku menghancurkan dunia seluruhnya," (HR Abu Thalib Al Makki).

Imam Al-Ghazali mengatakan, Alquran dihapus dari sanubari manusia hingga tak ada lagi yang menggunakan satu kata pun. Kemudian mereka kembali memainkan syair lagu dan cerita-cerita jahiliyah. 

"Setelah itu semua, baru Dajjal akan keluar dan Nabi Isa turun membunuhnya," katanya.

Tentang pembunuhan Dajjal oleh Nabi Isa kata Imam Ghazali banyak hadits yang menuturkan turunnya Nabi Isa. Di antaranya ada satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya bahwa Aisyah berkata,

"Rasululullah masuk ke kamarku ketika aku sedang menangis ketika beliau bertanya, 'Mengapa engkau menangis?', Aku menjawab Ya Rasulullah engkau telah menceritakan dan jelas sehingga aku menangis ketika Rasulullah berkata seandainya Dajjal datang pada waktu aku masih hidup aku akan menjagamu dari gangguannya. Kalau dia datang ke setelah aku meninggal, maka Tuhan kamu tidak buta dan cacat fisik."

Dajjal muncul bersama kelompok Yahudi isfahan hingga tiba di Madinah dan tinggal di salah satu sudutnya. Ketika itu Madinah memiliki tujuh gerbang dan pada saat itu gerbangnya ada dua malaikat.

Kemudian orang-orang jahat keluar dari Madinah menemui Dajjal hingga ia tiba di Syaam, sebuah kota di Palestina di gerbang Ludd. Lali Isya bin Maryam turun dan membunuhnya. Sesudah itu Nabi Isa menetap di bumi selama 40 tahun sebagai Imam dan penguasa adil." (HR Ahmad)

"Kedatangan hari kiamat pada saat itu seperti kegentingan detik-detik wanita hamil yang hendak melahirkan."

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَكَتَبْنَا عَلَيْهِمْ فِيْهَآ اَنَّ النَّفْسَ بِالنَّفْسِ وَالْعَيْنَ بِالْعَيْنِ وَالْاَنْفَ بِالْاَنْفِ وَالْاُذُنَ بِالْاُذُنِ وَالسِّنَّ بِالسِّنِّۙ وَالْجُرُوْحَ قِصَاصٌۗ فَمَنْ تَصَدَّقَ بِهٖ فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَّهٗ ۗوَمَنْ لَّمْ يَحْكُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Kami telah menetapkan bagi mereka di dalamnya (Taurat) bahwa nyawa (dibalas) dengan nyawa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada qisas-nya (balasan yang sama). Barangsiapa melepaskan (hak qisas)nya, maka itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang zalim.

(QS. Al-Ma'idah ayat 45)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement