REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Universitas Al-Azhar mengutuk rezim Israel atas pembangunan unit permukiman baru di tanah yang diduduki di Tepi Barat.
Al-Azhar menyerukan kepada komunitas internasional untuk mendukung bangsa Palestina melawan kebijakan ekspansionis.
Dalam pernyataan yang dilansir di kantor berita Ahlulbayt, Jumat (20/11), Al-Azhar mendesak negara-negara dunia untuk mengambil sikap tegas terhadap terorisme Zionis Israel dan keputusan yang diambil rezim Tel Aviv. Sebab, dengan jelas telah melanggar perjanjian internasional.
Universitas bergengsi di Mesir itu juga menyerukan dukungan penuh untuk bangsa Palestina dan perjuangan mereka dalam upaya pembebasan tanah yang diduduki dan kesucian agama yang telah diserang. Para akademisi Mesir juga memuji ketekunan dan tekad warga Palestina untuk mencapai tuntutan hukum mereka.
Israel memutuskan untuk membangun 1.257 unit permukiman baru di tanah Palestina yang diduduki di Tepi Barat dalam upaya mengubah tren demografis wilayah tersebut. Kecaman atas tindakan Israel itu tidak hanya datang dari Mesir tetapi juga Inggris.
Pemerintah Inggris mengecam proyek permukiman baru Israel di Yerusalem Timur, tepatnya di Givat Hamatos. Inggris menyerukan agar proses menuju pembangunan ditunda. Menteri Inggris untuk Timur Tengah dan Afrika Utara James Cleverly mengatakan keputusan Israel tersebut dapat melanggar hukum internasional.
Selain itu juga bisa menyebabkan kerusakan serius pada prospek pembentukan negara Palestina yang layak. "Inggris mengecam keputusan ini yang tidak sesuai dengan tujuan perdamaian yang dideklarasikan Israel, dan menyerukan agar proses tender serta kemajuan permukiman lain di Yerusalem Timur dan tempat lain di Tepi Barat untuk segera ditangguhkan," kata Cleverly.
Seruan serupa dilontarkan enam anggota Uni Eropa yang duduk di Dewan Keamanan PBB, yakni Belgia, Estonia, Prancis, Jerman, Irlandia, dan Norwegia. "Kami sangat khawatir dengan keputusan otoritas Israel untuk membuka proses penawaran untuk membangun unit perumahan untuk permukiman yang sama sekali baru di Givat Hamatos," kata mereka dalam sebuah pernyataan bersama.
Mereka mendesak Israel membatalkan proyek di Givat Hamatos. Selain itu, Tel Aviv diminta menghentikan semua ekspansi permukiman di wilayah Palestina yang diduduki. Mereka menegaskan permukiman Israel di sana ilegal menurut hukum internasional. Sumber: https://en.abna24.com/news//egypts-al-azhar-condemns-israeli-regime-for-construction-new-settlements-calls-for-global-reaction-against-zionist-terrorism_1087501.html