REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali berharap Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (PB Forki) memberikan sumbangsih pemikirannya dalam rangka pembuatan grand design olahraga nasional yang sedang disiapkan Kemenpora RI.
Menpora menyampaikan, penerapan sport science dalam pembinaan olahraga karate di Indonesia sangat penting.
"Saya harap Forki memberikan pemikirannya dalam pembuatan grand design olahraga nasional yang saat ini sedang uji publik bersama KONI Pusat, NOC, stakeholder olahraga dan para akademisi," kata Menpora dalam keterangan pers yang diterima Republika, Kamis (19/11).
"Salah satu hal penting dalam pembinaan olahraga nasional adalah pendampingan sport science. Implementasi di lapangan masih sangat sedikit. Saya harap Forki sudah memaksimal sport science untuk pembinaan prestasi dan tata kelola organisasi semakin ditingkatkan," katanya.
Pemerintah berharap, karate akan semakin meningkatkan prestasinya meski di tengah pandemi. PB Forki akan mulai melaksanakan pelatnas di Bali guna menjaga performanya.
"Kemenpora mendukung rencana pelatnas Forki dan akan memberikan dukungan sesuai aturan dan kemampuan yang dimiliki Kemenpora," ujar Menpora.
Ia mengingatkan, tantangan ke depan akan semakin besar karena negara pesaing bertambah banyak. Hal itu bukan tanpa dasar, buktinya saat SEA Games Filipina 2019 lalu Indonesia masih harus kerja keras mengejar ketinggalan.
Indonesia saat ini sedang menyiapkan diri mengikuti bidding tuan rumah Olimpiade 2032. Jika berhasil, tentu tidak hanya berkeinginan menjadi penyelenggara yang baik, tapi juga ingin menunjukkan pretasi yang baik pula.
"Semoga cabor karate menjadi salah satu yang diandalkan untuk membanggakan negara di even olimpiade nanti," ujarnya.
"Atas nama pemerintah dan pribadi kami ucapkan selamat kepada Ketum PB Forki beserta jajarannya, semoga sukses mengemban amanah dan Kemenpora terbuka untuk bisa bersinergi, bekerjasama dan membangun prestasi membanggakan untuk negeri," tutur Menpora.
Sebelumnya, Ketua Umum PB Forki Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bertekad akan melaksanakan tugas yang diemban dengan semangat tinggi. Situasi pandemi Covid-19 menjadi momentum refleksi dan evaluasi pembinaan karate.
"Ditundanya event nasional dan internasional memberi waktu bekerja lebih keras untuk meningkatkan kualitas pembinaan dan memformulasikan bentuk pembinaan atlet di tengah pandemi," ujarnya.
Dalam waktu dekat PB Forki akan melaksanakan pelatnas di Bali. Program ini akan disesuai dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Dinamika ini menuntut PB Forki mengoptimalkan metode pembinaan olahraga modern secara cermat tidak hanya sport science dan sport managemen agar tujuan pelatnas dapat mencapai target.