REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-28 di Padang, Sumatra Barat. Pimpinan Pusat Muhammadiyah menilai MTQ adalah forum yang penting dan bermanfaat.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Abdul Mu'ti mengatakan, MTQ merupakan forum yang penting dan bermanfaat untuk meningkatkan kecintaan kepada Alquran. Akan tetapi yang lebih penting adalah pemahaman dan pengamalan Alquran dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, dan bangsa.
"Yang terpenting dalam Musabaqah Tilawatil Quran bukan kejuaraan, tetapi kebersamaan, ukhuwah, dan persatuan umat," kata Prof Mu'ti kepada Republika belum lama ini.
MTQ ke-28 diselenggarakan secara luring dan ditayangkan secara daring. Untuk itu, Muhammadiyah mengingatkan agar penyelenggaraan MTQ harus dipastikan mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan dan penyebaran Covid-19.
"Karena diselenggarakan luring maka harus dipastikan (MTQ) memenuhi protokol Covid-19 dan kesehatan pada umumnya," ujar Prof Mu'ti.
Sebelumnya, MTQ Nasional dibuka Presiden Joko Widodo secara virtual dari Istana Negara. Sementara Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi ditemani Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan sejumlah pejabat dari provinsi lain hadir di Stadion Sikabu untuk upacara pembukaan MTQ.
Menag mengatakan MTQ Nasional tahun 2020 merupakan MTQ yang membutuhkan kesungguhan dalam proses perencanaan dan pelaksanaannya. Karena berlangsung di tengah pandemi Covid-19.
"Semua pihak harus berkomitmen dan disiplin untuk menerapkan standar protokol kesehatan secara ketat di semua lini, dari rangkaian penyelenggaraan MTQ Nasional," kata Menag saat pembukaan MTQ di Stadion Sikabu, Kabupaten Padang Pariaman.