REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, meresmikan Taman Hutan Raya (Tahura) Lempung yang beralamat di Jalan Lempung Perdana IV, Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, Surabaya. Tahura yang memiliki luas 1,9 hektare tersebut diharapkan menjadi tempat pelestarian alam, tumbuhan, dan ternak.
Selain dibangun mini boezem, di lokasi ini juga ditanami berbagai jenis tanaman toga serta tanaman produktif. Seperti ginseng, gondosuli, kejibeling, hingga temu ireng untuk jenis tanaman toga. Sementara tanaman produktif yang ditanam di antaranya sorgum, sukun, terong, hingga mangga.
Risma mengungkapkan alasan membangun Tahura Lempung di kawasan tersebut. Ia mengaku beberapa tahun lalu saat mengunjungi lokasi ini mendapat keluhan warga terkait banjir. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk membuat Tahura beserta mini boezem sebagai tempat resapan dan penampungan air.
"Beberapa tahun lalu saya pergi ke sini mendapat keluhan warga yang kena banjir di kawasan ini. Sehingga saya putuskan membuat waduk kecil untuk menampung air," kata Risma.
Memurutnya, secara teori kawasan tersebut terletak lebih tinggi dari wilayah utara. Sehingga, secara logika kawasan ini mestinya tidak tergenang. Namun, karena ada masalah terkait koneksi saluran, sehingga kawasan ini menjadi tergenang banjir. "Dulu di sini kondisinya juga masih gundul. Namun, alhamdulillah sekarang jadi indah," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Risma juga memanen tanaman sorgum. Menurutnya, tanaman serbaguna ini dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak, hingga pendamping beras. "Kenapa sorgum? Ketika kita tidak mendapatkan beras, maka kita bisa menggunakan sorgum sebagai pendamping beras, jadi bukan (makanan) pengganti," kata dia.
Risma menjelaskan, berdasarkan penelitian, sorgum mengandung zat untuk menambah daya tahan tubuh menjadi lebih kuat, sehingga tidak mudah terkena penyakit. Berbagai jenis tanaman herbal atau toga beserta buah-buahan juga ditanam di sana. isma berharap, masyarakat sekitar dapat memanfaatkan berbagai jenis tanaman itu sembari belajar menanam.
Namun, yang paling penting adalah dapat meningkatkan income pendapatan masyarakat sekitar. "Taman Hutan Raya (di Surabaya) ada 10, ini salah satunya dibuka untuk umum. Yang paling penting itu untuk meningkatkan income mereka (warga sekitar). Kan kalau itu mereka bisa belajar sembari mereka bertanam. (Hasilnya) semuanya kita berikan kepada warga," ujarnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Yuniarto Herlambang menjelaskan, Tahura Lempung dibangun sejak 2019 dengan luas sekitar 1,9 hektare. Menurutnya, yang menjadi spesial adalah Tahura di kawasan ini ditanami ribuan tanaman herbal, produktif, dan lindung.
"Tanaman produktif dan pelindung ada sekitar 30 jenis. Sedangkan tanaman herbal ada 31 jenis. Total tanaman herbal ada 2.100 lebih jumlahnya. Untuk yang produktifnya ada 1.200an," kata Herlambang.
DKPP Surabaya juga membudidayakan ayam petelur. Setidaknya ada sekitar 1.000 ekor ayam petelur dewasa yang diternakkan pada dua kandang. "Jadi ada ayam petelur, tadi pertama kali Bu Wali Kota memberikan itu secara simbolis. Karena kita membesarkan dari kecil. Jadi kalau sudah besar diberikan ke warga," ujarnya.