REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta pengurus dan para pengajar di Pondok Pesantren (Ponpes) Darunnajah Jakarta untuk menyosialisasikan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 dengan menerapkan 3M kepada santri dan warga di sekitar ponpes.
"Pondok Pesantren Darunnajah kita minta terus melaksanakan sosialisasi terutama tentang pencegahan Covid-19, mengerahkan semua sumber daya yang kita miliki agar pandemi ini cepat berakhir," kata Ariza, sapaan akrab Wagub DKI Jakarta, saat bersilaturahim dan mengecek kesiapan pendidikan tatap muka di Ponpes Darunnajah, Ulujami, Jakarta Selatan, Jumat (20/11).
Ariza menyampaikan, pentingnya menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 di wilayah DKI Jakarta. Tanpa adanya upaya bersama menerapkan protokol kesehatan, maka pandemi akan terus ada dan mengganggu ketahanan sosial dan ekonomi.
"Penting sekali menerapkan protokol kesehatan tanpa itu akan berdampak pada krisis ekonomi dan sosial, mari bersama -sama berjuang sosialisasi protokol kesehatan lewat 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) melawan virus Covid-19," kata Ariza.
Pimpinan Ponpes Darunnajah, Jakarta, Sofyan Manaf menyebutkan sejak awal pandemi telah menerapkan pendidikan jarak jauh (PJJ) untuk santri. Selama PJJ tersebut, banyak santri yang sudah bosan belajar di rumah, termasuk para orang tua yang menginginkan anaknya kembali ke pondok.
"Ada beberapa santri yang sudah bermukim tapi tidak kita masukkan pesantren tapi kita titipkan di cabang-cabang," katanya.
Ketua Umum Yayasan Darunnajah, Hadiyanto Arief menambahkan, Pondok Pesantren Darunnajah berencana memulai kegiatan belajar mengajar secara tatap muka pada Januari 2020. "Tapi belum seluruhnya, hanya untuk beberapa santri yang datang dari daerah," kata Hadiyanto.
Pondok Pesantren Darunnajah, salah satu ponpes terbesar di wilayah Jakarta memiliki 13 cabang di seluruh Indonesia. Untuk cabang Ulujami, tercatat ada 2.500 santri dengan jenjang pendidikan SMP dan SMA, MTS dan MA.