LONDON -- Inggris "mengutuk" keputusan Israel untuk memajukan pembangunan lebih dari 1.000 bangunan permukiman di area Tepi Barat yang diduduki.
"Keputusan Israel untuk memajukan pembangunan 1.257 bangunan permukiman di daerah Givat HaMatos di Tepi Barat yang diduduki, melanggar hukum internasional, dan berisiko menyebabkan kerusakan serius pada prospek Negara Palestina yang layak," kata James Cleverly, menteri untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.
Inggris dengan cerdik mengatakan "mengutuk keputusan ini, yang tidak sesuai dengan tujuan perdamaian yang dideklarasikan Israel, dan menyerukan agar proses tender dan kemajuan permukiman lain di Yerusalem Timur dan di tempat lain di Tepi Barat segera ditangguhkan."
Akhir pekan lalu, Otoritas Tanah Israel mengumumkan mereka telah membuka tender untuk lebih dari 1.200 bangunan baru di pemukiman Givat Hamatos, menurut kelompok anti-pemukiman Israel, Peace Now. PBB dan Uni Eropa mengatakan mereka prihatin atas langkah tersebut.
Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dianggap sebagai "wilayah pendudukan" di bawah hukum internasional, membuat semua permukiman Yahudi di sana bersifat ilegal.