Sabtu 21 Nov 2020 10:05 WIB

PBB Perlu Bertindak Atas Ancaman Genosida Muslim India

Ancaman genosida di India perlu ditindak PBB.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
PBB Perlu Bertindak atas Ancaman Genosida Muslim India. Foto: Seorang anak lelaki Muslim Kashmir melarikan diri untuk keselamatan dengan mengangkat tangannya di lokasi konflik di daerah pusat kota Srinagar, Kashmir, India, Selasa (19/5). Menurut laporan setempat, dua gerilyawan tewas dan dua personil keamanan terluka dalam persitiwa baku tembak itu
Foto: EPA-EFE/FAROOQ KHAN
PBB Perlu Bertindak atas Ancaman Genosida Muslim India. Foto: Seorang anak lelaki Muslim Kashmir melarikan diri untuk keselamatan dengan mengangkat tangannya di lokasi konflik di daerah pusat kota Srinagar, Kashmir, India, Selasa (19/5). Menurut laporan setempat, dua gerilyawan tewas dan dua personil keamanan terluka dalam persitiwa baku tembak itu

REPUBLIKA.CO.ID, JAMMU -- Ketua Komite Kashmir, Shehryar Khan Afridi pada Jumat (20/11) mengatakan, para ahli Hak Asasi Manusia internasional telah memperingatkan dunia tentang genosida Muslim di seluruh India.

Dalam sebuah tweet, dia mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengambil tindakan terhadap India untuk menyelamatkan nyawa yang tidak bersalah, ketika rezim Narendra Modi dipimpin Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), memberikan rencana 10 tingkat yang kejam untuk menghilangkan Muslim dari Assam ke Kashmir.

Baca Juga

Sebelumnya berbicara dalam seminar yang diselenggarakan oleh lembaga pemikir lokal Pakistan Institute of Parliamentary Services (PIPS), Afridi mengatakan, Jika Muslim menjadi target hari ini, itu merupakan pembantaian Sikh pada 1984.

Hal ini disebut bukan hanya tentang Muslim. Hindu kasta rendah, Dalit dan Kristen juga dimusnahkan secara sistematis.

Dia mengatakan, Pakistan telah menetapkan model perlakuan yang sama terhadap minoritasnya, dan dunia perlu belajar darinya.

New Delhi disebut melancarkan pemerintahan teror terhadap minoritas India, terutama Muslim. Untuk itu Afridi menyerukan agar segera mengakhiri kekejaman terhadap minoritas pada umumnya dan khususnya Kashmir.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement