Sabtu 21 Nov 2020 22:11 WIB

Ambisi dan Semangat Gadis Petinju Palestina

Jumlah petinju wanita di Gaza meningkat dua kali lipat dalam enam bulan terakhir.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Ambisi dan Semangat Gadis Petinju Palestina. Seorang gadis Palestina mengikuti kejuaraan tinju yang jarang di Gaza, Jumat (20/11).
Foto: Reuters
Ambisi dan Semangat Gadis Petinju Palestina. Seorang gadis Palestina mengikuti kejuaraan tinju yang jarang di Gaza, Jumat (20/11).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Gadis-gadis Palestina saling bertukar pukulan. Mereka begitu semangat mengikuti turnamen tinju wanita yang diselenggarakan di sebuah gelanggang tinju yang umumnya populer di kalangan pria di jalur Gaza pada Jumat (20/11). Turnamen itu bahkan menampilkan petinju berusia tujuh tahun yang disaksikan puluhan penonton. 

Salah satu petinju, yakni Hala Ayoub mengatakan ia berharap dengan turnamen itu akan menunjukkan pada orang-orang tinju bukan hanya olahraga pria. "Ambisi saya adalah menjadi petinju terkenal dan mengibarkan bendera Palestina dan bertarung dalam kejuaraan lokal dan internasional. Tinju mengajari saya bagaimana mempertahankan diri, dan bagaimana melepaskan energi buruk," kata Ayoub gadis Palestina berusia 15 tahun seperti dilansir Khaleej Times, Sabtu (21/11).

Baca Juga

Jumlah petinju wanita di Gaza meningkat dua kali lipat dalam enam bulan terakhir sejak tim awal dibentuk beranggotakan 18 orang yang semuanya perempuan. Sekarang ada sebanyak 45 atlet.

Wakil ketua Federasi Tinju Palestina Ali Abdel-Shafi mengatakan beberapa gadis dari kejuaraan itu akan dipilih untuk bergabung dengan tim tinju Palestina dan ambil bagian dalam kompetisi di Kuwait pada Februari tahun depan. Untuk diketahui, setengah dari dua juta penduduk Jalur Gaza adalah wanita.

"Ini adalah kejuaraan pertama yang saya ikuti. Ada ketegangan karena penonton dan kebisingan, tapi saya juga bersemangat," kata Malak Mesleh, petinju berusia 15 tahun. 

https://www.khaleejtimes.com/region/mena/palestinian-girls-compete-in-a-rare-gaza-boxing-contest

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement