REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Legenda sepak bola Indonesia, Ricky Yacobi, meninggal dunia saat bermain sepak bola di Lapangan Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu pagi (21/11). Vennart Hutabarat, mantan pemain Persija yang juga terkenal sebagai komentator bola, menceritakan serangkaian kejadian sebelum Ricky Yacobi dinyatakan meninggal dunia.
Vennard mengutarakan, dirinya dan Ricky bermain satu tim di ajang Trofeo Medan Selection. Pada kesempatan itu, sebelum Ricky mengalami insiden yang diduga karena serangan jantung, dia sempat memeluk Vennard seusai mencetak gol.
"Saya satu tim sama Bang Ricky. Pas main baru 15 menit Bang Ricky nyetak gol. Terus pelukan sama saya," ujarnya saat ditemui di rumah duka di Kompleks DPR, Pondok Ranji, Bintaro, Tangerang Selatan, Sabtu (21/11).
Vennard mengatakan, setelah beberapa detik berpelukan, dia melihat wajah almarhum berubah lesu. Beberapa waktu kemudian, almarhum terjatuh. "
Saya lihat beda mukanya. Mulutnya bergetar. Saya nggak kuat liatnya, saya nangis. Itu serangan (jantung) saya tahu," ujarnya.
Dia melanjutkan, setelah terjatuh, Ricky langsung dibawa ke RS Mintoharjo untuk mendapatkan perawatan medis. "Pukul 09.30 WIB ternyata sudah nggak ada (meninggal dunia)," ujarnya.
Sebelumnya, berita meninggalnya Ricky Yakobi dikonfirmasi langsung Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto melalui pesan berantai Whatsapp. "Innalilahi wainnailahi rojiun, telah meninggal dunia sahabat dan mantan pemain nasional kita bang Ricky Yacobi di RS Mintoharjo. Semoga almarhum meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Alfatihah," ujar Gatot.
Dari foto yang beredar, Ricky yang bermain bersama pemain sesama asal Medan, tiba-tiba tergeletak di lapangan. Sejumlah pemain lain mencoba memberikan pertolongan pertama dan lalu membawanya ke rumah sakit. Namun nyawa Ricky tetap tak tertolong. Ricky Yakobi merupakan bomber top pada periode pertengahan 1980-an hingga awal 1990-an. Ia paling dikenal ketika membela Arseto Solo dan klub Jepang, Matsushita FC.