REPUBLIKA.CO.ID, AYODHYA -- Peluncuran kerangka kerja masjid Ayodhya ditunda setelah konsultan arsitek, Prof SM Akhtar, dinyatakan positif Covid-19 dan dilarikan ke Rumah Sakit Jamia Hamdard, New Delhi.
Adapun Indo-Islamic Cultural Foundation dibentuk oleh Dewan Wakaf Sunni untuk membangun masjid. Mereka merencanakan interaksi dengan wartawan di Lucknow pekan depan dengan presentasi klinis dari proyek Masjid Ayodhya-Dhannipur.
"Kami merencanakan interaksi dengan wartawan pada kerangka kerja masjid, tetapi kami harus menunggu sampai Prof Akhtar pulih sepenuhnya dari infeksi. Sekarang, kami akan melakukan interaksi virtual dengan media, yang kemungkinan besar terjadi bulan depan," kata Sekretaris Yayasan Masjid, Athar Hussain, dilansir di Times of India (TOI), Sabtu (21/11).
Dalam wawancara dengan TOI, Prof Akhtar mengatakan, master plan akan dirancang untuk rumah sakit, arsip, museum dan dapur umum di kompleks masjid. Arsip dan museum akan memamerkan kontribusi umat Islam untuk pembangunan bangsa, budaya India dan perjuangan kemerdekaan dan tentu saja sufi yang menyebarkan cinta dan harmoni.
Mahkamah Agung dalam putusannya di Ayodhya mengamanatkan lima hektar kepada Dewan Wakaf Sunni di sebuah tempat terkemuka di Ayodhya. Pada Februari, pemerintah Uttar Pradesh mengumumkan pembagian tanah di desa Dhannipur di Ayodhya, 25 Km dari lokasi Ramjanmabhoomi. Pada 29 Juli, Badan Wakaf Sunni mengumumkan pembentukan sembilan anggota yayasan untuk membangun kompleks masjid.