REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan turnamen tenis Grand Slam Australian Open akan diundur dari Januari ke Februari atau Maret tahun depan karena protokol COVID-19 di negara tersebut. Demikian laporan surat kabar Herald Sun yang dikutip Reuters, Sabtu (21/11).
"Saya sangat yakin kami akan menggelar Australian Open pada awal tahun depan," kata Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews seperti dikutip laporan tersebut, Sabtu.
"Waktu persisnya, pengaturan persisnya yang kami susun, belum dipastikan dan segera setelah ditetapkan, saya akan sangat gembira untuk membaginya dengan Anda."
Namun,Tennis Australia (TA) membantah laporan media yang menyebutkan bahwa Grand Slam pertama tahun depan itu berisiko ditangguhkan ketika penyelenggara membicarakan pengaturan karantina dengan pemerintah negara bagian Victoria.
"Itu murni spekulasi," kata juru bicara TA, Sabtu.
"Awal pekan ini kami... (mengatakan) bagaimana kami terus bekerja sama dengan erat bersama pemerintah Victoria dan kami akan memperbarui dengan lebih banyak informasi sesegera mungkin, dan belum ada pembaruan dari itu saat ini."
Tennis Australia (TA) telah merencanakan para pemain dan rombongan mereka tiba di Victoria pada pertengahan Desember agar mempunyai waktu untuk menjalani karantina dua minggu sebelum bertanding di Melbourne pada Januari, demikian Reuters.