REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Pimpinan Institut Seni Indonesia (ISI) Solo menghentikan sementara waktu (lockdown) segala bentuk aktivitas di kampus I Kentingan selama sepekan. Hal ini lantaran ada dua tenaga kependidikan yang terpapar Covid-19. Kebijakan lockdown ditetapkan mulai Sabtu (21/11) hingga Sabtu (28/11) pekan depan.
Kebijakan lockdown tersebut disampaikan dalam surat pemberitahuan mengenai penghentian sementara waktu aktivitas di Kampus I Kentingan ISI Solo yang ditandatangani Wakil Rektor II, Sunardi, tertanggal 20 November 2020.
Surat pemberitahuan tersebut berisi, berdasarkan Rapat Pimpinan secara daring pada Jumat (20/11) pukul 21.30-22.30 WIB. Dalam rapat disepakatiuntuk melakukan penghentian sementara waktu segala bentuk aktivitas di kampus I Kentingan terhitung sejak tanggal 21 – 28 November 2020. Khusus aktivitas yang bersifat penting dan mendesak, diwajibkan mendapat izin dari Satgas Covid-19 ISI Solo.
"Jadi ada dua tenaga kependidikan di kampus I Kentingan yang positif dan sementara ini sudah di rumah sakit," kata Pejabat Humas ISI Solo, Esha Karwinarno, kepada wartawan, Sabtu (21/11).
Dua orang tenaga kependidikan tersebut merupakan staf, masing-masing di bagian administrasi dan tenaga teknisi. Staf administrasi tersebut merupakan warga Semanggi, Solo, sedangkan tenaga teknisi berasal dari Boyolali.
Menurutnya, dua pegawai tersebut sudah beberapa hari tidak ke kantor lantaran ISI Solo menerapkan sistem jadwal bekerja dari rumah dan bekerja dari kantor secara bergantian.
"Kami mulai mendata siapa saja yang kontak langsung. Sudah kami coba di list yang kontak langsung kami wajibkan rapid. Kalau hasilnya nanti keluar, yang reaktif dilanjutkan tes swab," ucap dia.
Esha menambahkan, dua karyawan tersebut tidak ada riwayat bepergian dinas. Selain itu, ISI Solo juga menerapkan protokol yang ketat bagi karyawan yang akan berangkat dinas ke luar kota. Setiap kegiatan dinas diwajibkan melakukan tes swab.
"Kami tidak sembarangan bepergian dinas. Setiap dinas ada swab. Kami mengutamakan kegiatan daring," imbuhnya.
Karyawan lain yang bekerja satu lantai dengan dua staf tersebut telah diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Selama lockdown, ruangan-ruangan akan dikunci agar tidak ada yang masuk.
"Langkah selanjutnya kami belum tahu, setelah tanggal 28 apakah mengeluarkan surat lagi, nanti tergantung hasil rapid test dan swab," kata dia.