Ahad 22 Nov 2020 03:48 WIB

Koridor Perjalanan Hong Kong-Singapura Ditunda

Penundaan koridor perjalanan Hong Kong-Singapura karena kasus Covid-19 naik

Red: Nur Aini
 Orang-orang bersiap untuk menonton film di The Grounds di depan pelabuhan di Central, Hong Kong, Cina, 10 November 2020. Ruang luar untuk sementara telah diubah menjadi 100 pod pribadi yang berjarak secara sosial, masing-masing dapat menampung dua atau empat orang untuk menghormati tindakan jarak sosial karena pandemi COVID-19.
Foto: EPA-EFE/JEROME FAVRE
Orang-orang bersiap untuk menonton film di The Grounds di depan pelabuhan di Central, Hong Kong, Cina, 10 November 2020. Ruang luar untuk sementara telah diubah menjadi 100 pod pribadi yang berjarak secara sosial, masing-masing dapat menampung dua atau empat orang untuk menghormati tindakan jarak sosial karena pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Koridor perjalanan antara Hong Kong dan Singapura, yang sedianya diluncurkan Ahad (22/11), akan ditangguhkan selama dua pekan setelah terjadi peningkatan kasus Covid-19 di wilayah Hong Kong.

Koridor perjalanan, yang mengizinkan penumpang dalam jumlah terbatas untuk terbang dari dan ke dua wilayah tersebut tanpa perlu melalui masa karantina Covid-19, akan dilanjutkan pada awal Desember, kata Sekretaris Perdagangan dan Pembangunan Ekonomi Hong Kong, Edward Yau.

Baca Juga

"Dengan pertimbangan peningkatan kasus lokal baru-baru ini, kami bersama dengan Pemerintah Singapura memutuskan bahwa kami akan menunda peluncuran koridor perjalanan selama dua pekan," kata Edward.

"Keputusan hari ini adalah suatu keputusan yang bertanggung jawab," ujar dia menambahkan.

Penangguhan itu diumumkan seiring dengan Hong Kong yang melaporkan 43 kasus baru Covid-19 pada Sabtu (21/11), yang dalam hampir tiga bulan terakhir menjadi angka penambahan kasus harian tertinggi. Sejak awal mula pandemi hingga saat ini, Hong Kong mencatatkan lebih dari 5.500 kasus positif Covid-19 dengan 108 kasus kematian.

Di bawah kerangka koridor perjalanan ini, sejumlah orang akan diizinkan berpergian antara dua negara tanpa perlu menjalan karantina, tetapi harus dites Covid-19 terlebih dahulu sebelum keberangkatan dan saat kedatangan. Tidak akan ada pembatasan dalam tujuan kedatangan mereka.

Orang-orang tersebut juga harus menumpang penerbangan pesawat yang sudah disediakan dan hanya maskapai Cathay Pacific dan Singapore Airlines yang sudah dipilih untuk mengoperasikan penerbangan tersebut untuk saat ini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement