REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan VAR yang terjadi dalam laga lanjutan Liga Inggris antara Aston Villa melawan Brighton & Hove Albion di Villa Park, Birmingham, pada Sabtu (21/11), membuat manajer kedua tim sama-sama bingung. Brighton menang 2-1 atas Villa, tetapi pada injury time tuan rumah sempat mendapat hadiah tendangan 12 pas atas insiden Trezeguet yang jatuh di dalam kotak penalti dengan Solomon March.
Namun, setelah berkonsultasi dengan VAR, wasit Michael Oliver memutuskan untuk membatalkan hadiah tendangan penalti tersebut. "Saya tidak tahu lagi apa syarat mendapat hadiah tendangan penalti sekarang," kata manajer Villa Dean Smith kepada BBC selepas pertandingan sebagaimana dilansir Reuters.
"Semua yang ada di stadion bisa mendengar setiap kontak fisik di dalam lapangan. Jika VAR menilai itu bukan penalti, seharusnya sejak awal diinformasikan kepada wasit. Jika sejak awal tidak diberikan, kami bisa menerimanya," ujarnya menambahkan.
Pendapat senada tentang area abu-abu yang tidak jelas soal tendangan penalti itu juga disuarakan oleh manajer Brighton, Graham Potter. Kendati demikian ia cukup lega bahwa kali ini keputusan VAR berpihak kepada timnya.
"Kami mendapat beberapa keputusan VAR yang merugikan jadi saya sendiri juga tidak paham apa yang tergolong penalti dan mana yang bukan hari-hari ini. Saya tahu Solly mengenai bola terlebih dulu jadi saya senang keputusan hari ini berpihak pada kami," kata Potter.
Hasil 2-1 atas Villa jadi kemenangan pertama Brighton dalam lawatan ke Villa Park sepanjang sejarah sekaligus menyudahi tren buruk nirmenang di enam laga sebelumnya.
Brighton tak beranjak dari urutan ke-16 dengan koleksi sembilan poin dan akan menjamu juara bertahan Liverpool di Stadion Amex pada Sabtu (28/11). Sedangkan Villa (15) tertahan di posisi keenam dan akan bertandang ke markas West Ham United pada Senin (30/11).