Ahad 22 Nov 2020 11:45 WIB

Sebagian Warga Kota Bengkulu Panik Saat Terjadi Gempa M5,0

Bengkulu termasuk wilayah dengan tingkat bahaya sedang-tinggi untuk potensi gempa.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Ilustrasi Gempa
Foto: Pixabay
Ilustrasi Gempa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian warga Kota Bengkulu panik saat gempa dengan magnitudo (M) 5 terjadi pada Sabtu malam (21/11). Mereka sempat keluar rumah saat gempa pukul 23.58 WIB itu berlangsung. 

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu melaporkan gempa dirasakan sedang di Kota Bengkulu selama 2 detik," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (22/11).

Hingga saat ini, tidak ada laporan dampak pascakejadian tadi malam. BPBD terus memonitor situasi masyarakat telah gempa terjadi. Sementara itu, dia menyebutkan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi gempa dengan magnitudo 5,0 terjadi pada 55 km barat daya Bengkulu atau 56 km barat daya Seluma, Provinsi Bengkulu. Sumber gempa berada pada kedalaman 10 kilometer (km). 

Kata dia, Kota Bengkulu termasuk wilayah dengan tingkat bahaya sedang hingga tinggi untuk potensi gempa bumi. Berdasarkan analisis InaRISK itu, Kota Bengkulu memiliki 9 kecamatan dengan luas bahaya sekitar 18.671 hektar yang berada pada kawasan bahaya tersebut. 

Sedangkan dilihat dari sisi risiko, sebanyak 351.196 jiwa merupakan jumlah populasi yang berpotensi terpapar bahaya tersebut. Jumlah populasi tersebut berada di 9 kecamatan tadi. 

"Di samping potensi bahaya gempa bumi dan tsunami, masyarakat Bengkulu diimbau untuk juga waspada terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor atau angin kencang," ujarnya.

Berdasarkan informasi BMKG, dia menambahkan, Bengkulu termasuk wilayah yang berpotensi cuaca ekstrem selama satu pekan ke depan 21 – 26 Nopvember 2020. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement