REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Fulham Scott Parker menyatakan, timnya memang bermasalah dalam mengeksekusi tendangan penalti. Tetapi ia menolak mengambinghitamkan pemain sayap Ivan Cavaleiro atas kekalahan 2-3 melawan Everton dalam pertandingan Liga Primer Inggris, Ahad (22/11).
Cavaleiro, yang menjadi algojo tendangan penalti setelah Ademola Lookman tampil buruk saat kalah melawan West Ham United beberapa hari sebelumnya dan absennya Aleksandar Mitrovic awal musim ini, tergelincir sehingga bola hasil tendangannya melebar dari gawang.
Fulham gagal pada lima dari delapan tendangan penalti terakhirnya dalam pertandingan liga dan Parker sudah mengisyaratkan bakal ada algojo baru yang bertanggung jawab melepaskan tendangan penalti.
"Anda tak bisa menuliskannya manakala dia tergelincir dan luput," kata Parker kepada wartawan seperti dikutip Reuters. "Tak terbantahkan kami memang bermasalah dalam penalti. Kami akan terus bekerja dan berlatih guna melihat siapa yang paling tepat mengambil penalti."
Parker senang menyaksikan penampilan timnya pada babak kedua. Pemain pengganti Ruben Loftus-Cheek mengubah kedudukan 2-3 setelah Cavaleiro gagal mengeksekusi penalti.
Atas alasan ini, Parker yakin timnya masih punya ruang sekalipun terpuruk di empat terbawah setelah hanya memetik empat poin dari sembilan laga.
"Kami bisa membuat tim-tim lain bermasalah dan bisa berhasil, tetapi kami memang memiliki kekurangan," kata pelatih berusia 40 tahun itu. "Ini tim muda. Kami sudah membangun ikatan dan kami tengah melakukan segalanya dalam kuasa kami untuk terus meningkat."