Senin 23 Nov 2020 07:40 WIB

Tanda-Tanda Seseorang akan Meninggal

Sebelum meninggal, “nyawa” seseorang akan terasa keluar dari lutut

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Kematian (ilustrasi)
Foto: Dailymail.co.uk
Kematian (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setelah kematian akan ada pertanggungjawaban. Manusia akan dituntut untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan selama di dunia. Ada surga bagi Muslim yang taat dan ada pula neraka yang perlu ditakuti.

“Allah akan memperhitungkan amal setiap manusia. Baik dari umurnya sampai hartanya. Dari mana harta yang diperoleh dan untuk apa digunakan. Ada sederet pertanyan apakah manusia bisa menjawab atau tidak,” kata Pendiri Pusat Studi Alquran (PSQ) Jakarta, Prof M. Quraish Shihab dalam video di kanal Youtube Najwa Shihab bertema Bekal Diri Menuju Ilahi : Tanda-Tanda Kematian.

Dia menjelaskan sebelum meninggal, “nyawa” seseorang akan terasa keluar dari lutut, sampai lutut berdempet dengan lutut. Ini artinya hidup menghilang sedikit demi sedikit sampai akhirnya ada di tenggorokan.

Rasulullah bersabda, “Allah menerima taubat seorang hamba selama nyawanya belum sampai di tenggorokan,” (HR Ahmad 5885 dan Tirmidzi 3460).

“Disitu adalah waktu untuk bertaubat. Sebelum keluar nyawa akan terdengar suara ‘grr’ yang berarti tanda nyawa sudah mau keluar. Jika dalam keadaan itu, taubat tidak dapat diterima lagi. Ruh ini lalu pergi ke alam barzakh,” ujar dia.

Setelah meninggal, ruh pergi ke alam barzakh dan jasadnya berada di kuburan. Alam barzakh merupakan tempat di antara dunia dan akhirat. Semua yang meninggal akan ada di sana, menanti waktu saat sangkakala ditiup. Apabila sangkakala ditiup, segala yang bernyawa akan mati. Lalu mereka menunggu ditiup sangkakala yang kedua untuk semua bangkit menuju padang mahsyar yang akan dilakukan perhitungan amalan.

Di alam barzakh orang akan dipertunjukkan tempatnya di akhirat nanti. Alam barzakh kata dia seakan-akan seperti satu ruangan berkaca. Sehingga yang ada di ruangan tersebut bisa melihat yang tembus kaca. Kalau dia menoleh ke kiri dia melihat dunia, sedangkan jika dia menoleh ke kanan dia melihat akhirat. Jika dia melihat dunia, dia akan melihat keluarganya yang masih hidup.

“Nabi berpesan jangan permalukan keluargamu yang telah meninggal dengan keburukan amalmu, karena dia bisa melihat di alam barzakh,” ujar dia.

Setelah kiamat terjadi, akan terbuka pintu di alam barzakh yang semua orang akan digiring menuju padang mahsyar. Semua digiring dalam keadaan tanpa berbusana. Di padang mahsyar, semua perhitungan akan dilakukan. Perhitungan yang dilakukan ada dua macam, ada yang mudah dan sulit.

“Ada orang yang diteliti sekali. Itu yang kita minta permudahlah perhitungan saya,” kata dia.

Dia menambahkan nantinya banyak umat Rasulullah yang akan masuk surga dengan mudah. Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Sallam bin Ubaidullah al-Jumahi, telah menceritakan kepada kami ar-Rabi\', yaitu Ibnu Muslim- dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda : "Tujuh puluh ribu orang dari umatku akan masuk Surga tanpa dihisab."

Lalu seorang lelaki berkata, 'Wahai Rasulullah, doakanlah kepada Allah supaya aku tergolong dari kalangan mereka'. Beliau pun berdoa: "Ya Allah, masukkanlah dia ke dalam golongan mereka itu. " Kemudian seorang dari golongan Anshar ikut berdiri dan berkata, 'Wahai Rasulullah doakanlah kepada Allah supaya aku tergolong dari kalangan mereka'. Beliau bersabda: "Ukkasyah telah mendahului kamu',” (HR Muslim 317).

Menurut Quraish Shihab, maksud dari 70.000 bukan berarti hanya 70.000 umat Muslim, tapi banyak umat Muslim. Kata tujuh diartikan banyak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement