REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati menyambut baik pernyataan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito terkait kemungkinan tidak diadakannya libur panjang Natal dan Tahun Baru 2020. Menurutnya, libur panjang terbukti membuat angka penularan covid-19 bertambah.
"Karena sudah terbukti pascaliburan panjang yang lalu angka positif naik lagi," kata Mufida kepada Republika, Senin (23/11).
Menurutnya, pemerintah saat ini belum siap mengantisipasi potensi penularan saat liburan panjang di pusat-pusat keramaian dan wisata. Belum lagi rencana pemerintah yang akan membuka kembali kegiatan tatap muka pada Januari 2021.
"Harus ketat dan siap supporting sistem, fasilitas, pengawasan dan sistem yankes semuanya wajib ditungkatkan. Jangan korbankan anak-anak bangsa, generasi bangsa masa depan," ujarnya.
Politikus PKS itu pun setuju jika pemerintah meniadakan libur panjang tahun 2020 ini. "Jika untuk menekan potensi angka penularan saya setuju (ditiadakan)," ucapnya.
Sebelumnya Satgas Penanganan Covid-19 menegaskan pemerintah belajar dari pengalaman sejumlah libur panjang sebelum ini yang terbukti menaikkan tren kasus Covid-19. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pun menyebutkan, keputusan terkait jadi tidaknya libur panjang akhir tahun 2020 nanti sangat bergantung pada kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.
"Keputusan libur panjang sangat bergantung pada kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan 3M. Apabila masyarakat tidak mematuhi protokol sehingga kasus meningkat, maka tentu ada konsekuensi terhadap keputusan yang diambil pemerintah terkait masa libur akhir tahun," kata Wiku dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Kamis (19/11).