REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas, Jawa Tengah, menghentikan uji coba pembelajaran tatap muka hingga batas waktu yang belum ditentukan. Hal itu seiring dengan meningkatnya kasus COVID-19 di wilayah itu.
"Uji coba pembelajaran tatap muka dihentikan, sekolah ditutup," kata Bupati Banyumas Achmad Husein saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 di Pendopo Sipanji Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (23/11).
Dia menjelaskan, kebijakan itu ditempuh sebagai upaya pengendalian penularan COVID-19 di Kabupaten Banyumas, khususnya di lingkungan pendidikan. "Semua pembelajaran tatap muka di bawah kewenangan Pemkab Banyumas tidak boleh ada," katanya.
Sebelumnya, Achmad mengatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran tatap muka seiring dengan ditemukan kasus positif COVID-19 di lingkungan sekolah. SMP Negeri 6 Purwokerto ditutup dan akan dievaluasi selama 14 hari ke depan karena ada satu guru yang positif.
"Hari ini ada pemberitahuan, besok sudah mulai tutup," katanya Senin (9/11).
Dia mengatakan, SD Negeri Panembangan, Kecamatan Cilongok, yang sebelumnya telah melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka, tetap boleh melaksanakannya. Kendati demikian, dia mengatakan sekolah lain yang sudah siap untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, dapat mengajukan izin melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas.
"Jika sekolah berencana menyelenggarakan pembelajaran tatap muka, para guru wajib menjalani 'swab' (tes usap) lebih dulu," katanya.
Oleh karena kasus COVD-19 di Kabupaten Banyumas cenderung meningkat, ia akhirnya memutuskan untuk menghentikan uji coba pembelajaran tatap muka. Berdasarkan data yang disajikan melalui laman covid19.banyumaskab.go.id per tanggal Senin, jumlah warga Kabupaten Banyumas yang terkonfirmasi positif COVID-19 sejak terjadinya pandemi hingga sekarang mencapai 1.225 orang.
Angka tersebut terdiri atas 807 orang dinyatakan sembuh, 39 orang meninggal dunia, serta 379 orang masih terkonfirmasi positif. Sebanyak 158 orang di antaranya dirawat di rumah sakit, 27 orang di fasilitas isolasi khusus, dan 221 orang menjalani karantina mandiri.