Senin 23 Nov 2020 13:13 WIB

Uji Klinis Rampung, BPOM: Aspek Keamanan Vaksin Sinovac Baik

Pemerintah kedepankan faktor keamanan, efektivitas, dan efikasi vaksin.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Indira Rezkisari
Petugas medis memberikan surat vaksinasi COVID-19 kepada warga saat simulasi di Puskesmas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/11/2020). Simulasi vaksinasi COVID-19 tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah menyampaikan sosialisasi tentang vaksin COVID-19 yang saat ini masih dalam tahap uji klinis.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Petugas medis memberikan surat vaksinasi COVID-19 kepada warga saat simulasi di Puskesmas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/11/2020). Simulasi vaksinasi COVID-19 tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah menyampaikan sosialisasi tentang vaksin COVID-19 yang saat ini masih dalam tahap uji klinis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan perkembangan pengembangan vaksin Covid-19 oleh Sinovac dan PT Bio Farma menunjukkan hasil positif. Kepala BPOM Penny Lukito menyampaikan, tahapan uji klinis calon vaksin Covid-19 tersebut telah rampung dan dilanjutkan dengan analisis data sebelum akhirnya diberikan izin edar darurat atau Emergency Use Authorization (EUA).  

"Saat ini data-data sedang dianalisis tentunya, walau uji klinis sudah selesai. Alhamdulillah aspek keamanan dalam uji klinis, pantauannya baik. Aspek mutu dari vaksin Sinovac juga baik," ujar Penny dalam keterangan pers usai rapat terbatas di kantor presiden, Senin (23/11).

Baca Juga

Pemerintah, ujar Penny, tetap mengedepankan faktor keamanan, efektivitas, dan serta efikasi dalam menyiapkan vaksin Covid-19. BPOM menegaskan tetap menjaga komitmen untuk memastikan seluruh aspek tersebut dipenuhi. Artinya, apabila vaksin Covid-19 nanti sudah mendapat izin edar, dipastikan produk tersebut aman, efektif, dan memiliki khasiat dalam melawan penularan Covid-19.

"Sekarang kita sedang menunggu proses analisis, sehingga aspek keamanan efikasi bisa kita dapatkan. Dan kita bisa berikan EUA sehingga vaksinasi bisa dilakukan," kata Penny.