Senin 23 Nov 2020 14:31 WIB

1.664 Guru SMA/SMK Jabar Ikuti Seleksi Calon Kepala Sekolah

Penjaringan calon kepala sekolah ini untuk mengisi kekosongan jabatan 2021 nanti

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
  Calon kepala sekolah SMA dan SMK mengikuti psikotes di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (17/12).  ( Republika/Yasin Habibi)
Calon kepala sekolah SMA dan SMK mengikuti psikotes di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (17/12). ( Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dinas Pendidikan Jawa Barat melakukan seleksi bagi bakal calon kepala sekolah yang akan ditempatkan SMAN/SMKN pada 2021 nanti. Menurut Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi, sebanyak 1.099 guru telah melengkapi berbagai syarat administrasi dari 1.664 pendaftar pada 17 November 2020.

Dedi mengatakan, para bakal calon kepala sekolah tersebut yang telah melengkapi syarat administrasi dilakukan penilaian selama tiga hari pada 18-20 November. Dalam satu hari, proses penilaian dilakukan kepada sekitar 350 guru secara virtual oleh pengawas dari akademisi.

"Assesment ini mencangkup penilaian komprehensif dan dinilai itu dia kompetensi, perilaku dan cara pemecahan masalah," ujar Dedi Supandi kepada wartawan, Senin (23/11).

Menurut Dedi, hasil dari penilaian tersebut jumlah bakal calon kepala sekolah akan mengerucut menjadi 560 orang. Para guru yang lolos pada tahap penilain pun diwajibkan harus melengkapi persyaratan lainnya yakni surat rekomendasi dari kepala sekolah untuk mengikuti tahapan selanjutnya.

"Itu nanti akan terseleksi lagi menjadi 280 orang. Nah 280 orang ini akan kita kirim ke Solo, Jawa Tengah di LPPKS (Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah) untuk mengikuti tes subtansi. Itu akan dilakukan pada awal 2021," papar Dedi.

Menurtnya, jumlah bakal calon kepala sekolah pun belum dipastikan akan tetap atau setelah dilakukan tes subtansi di LPPKS. Karena, tes tersebut akan menjadi tahapan akhir bagi para guru untuk menjadi calon kepala sekolah pada 2021 mendatang."Hasilnya tes itu dari 280 apakah lulus semua atau berapa persen, nah itu nanti yang akan kita diklatkan selama tiga bulan, masuk diklat bakal calon kepala sekolah," katanya.

Nantinya, kata dia, setelah lulus diklat nama calon kepala sekolah LP2KS akan mengeluarkan nomor urut kepala sekolah (NUKS).

Dedi mengaku, penjaringan bakal calon kepala sekolah tersebut dilakukan sebagai upaya persiapan Disdik Jabar untuk mengisi kekosongan jabatan kepala sekolah pada 2021 nanti. 

Karena, kata dia, sebanyak 213 posisi kepala sekolah akan kosong pada 2021 nanti dengan berbagai catatan seperti pensiun atau kepala sekolah yang berurusan dengan hukum."Historinya kita ini ada 213 kepala sekolah yang akan kosong sampai dengan akhir 2021, makanya kita harus menyiapkan bakal calon," kata Dedi.

Dedi berharap, calon kepala sekolah yang terpilih nanti memiliki jiwa profesional dan mampu membuat inovasi termasuk pemecahan berbagai permasalahan di sekolah. Hal itu, agar berbagai program yang dicetuskan Disdik Jabar salah satunya sekolah juara mampu dijalankan dengan baik oleh para kepala sekolah yang terpilih nanti. "Dan secara perilaku dia diakui oleh guru guru sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang mereka pimpin," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement